Penyuluh Perikanan

Penyuluh Perikanan
Pulau Tinggi

Selasa, 26 Desember 2017

Sekilas Mengenai Udang Kipas (Thenus orientalis)

Sekilas Mengenai Udang Kipas (Thenus orientalis)

Udang merupakan komoditas utama yang paling diminati sebagai makanan, dagingnya yang gurih dan rasanya yang lezat membuat komoditas yang satu ini begitu familiar dan digemari hampir semua orang. Melimpahnya jenis udang yang hidup di perairan Indonesia membuat peluang untuk membudidayakan dan memasarkan udang begitu potensial. Terlebih lagi, masing-masing jenis udang tersebut memiliki ciri yang unik dan khas. Tidak heran jika banyak orang yang tergiur untuk menangkap atau membudidayakan udang.
Udang kipas (Thenus orientalis) memiliki nama lokal yang sangat beragam, diantaranya adalah udang pasir dan udang sikat. klasifikasi udang Kipas Menurut Holthuis L. B adalah sebagai berikut :
Kingdom         : Animalia
Filum               : Arthropoda
Ordo               : Decapoda
Sub ordo         : Macrura Reptantia
Family             : Scyllaridae
Sub famili        : Theninae
Genus              : Thenus
Spesies            : Thenus orientalis           
Slipper lobster

Morfologi dan Anatomi Udang Kipas (Thenus orientalis)
Udang kipas (Thenus orientalis) memiliki tubuh yang diselimuti kulit yang keras berzat kapur. Kerangka pada bagian kepala sangat tebal, melebar pipih, dan ditutupi duri-duri besar dan kecil. Pada ujung kepala di atas mata terdapat dua tonjolan keras, yang diantara tonjolan tersebut terdapat lekukan yang berduri. Jumlah kakinya enam pasang (Djuwariah, 2005). Ekornya seperti kipas berwarna coklat tua dan pucat. panjang badan umumnya 8-10 cm, ada yang sampai 15-25 cm. Hidup di perairan pantai paparan benua dengan dasar rumput berpasir, di semua propinsi mulai dari Aceh sampai Irian Jaya (BAKOSURTANAL, 2001).
Distribusi Udang Kipas (Thenus orientalis)
            Udang kipas (Thenus orientalis) mempunyai sebaral geografis yang luas di perairan Indo-Pasifik Barat. Walaupun sebarannya luas, namun kelompok udang ini biasanya tidak terlalu besar (Djuwariah, 2005). Para nelayan daerah Blanakan, Subang, sering mendapatkan udang jenis ini di Bangka Belitung dan Sumatera.
Alat Tangkap
Masyarakat nelayan Blanakan, Subang, mendapatkan udang ini sebagai tangkapan sampingan dengan menggunakan cantrang. Namun menurut Djuwariah (2005) udang kipas juga merupakan hasil tangkap samping dari pukat udang.
Nilai Ekonomis dan Ekologi Udang Kipas (Thenus orientalis)

            Udang kipas merupakan hewan konsumsi yang relatif murah. Salah satu daerah produksi udang kipas di Indonesia adalah Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Selain untuk keperluan konsumsi lokal, udang kipas bersama produk perikanan lainnya seperti rajungan, kepiting bakau dan bandeng diekspor ke Singapura, Hongkong, Korea, dan Amerika Serikat (Djuwariah, 2005).  Udang kipas banyak ditemukan di tengah laut pada pantai yang berpasir di kedalaman 5 m - 100 m. Caranya dengan menggunakan jaring dan pelan – pelan. Bila seluruh bagian sudah masuk ke dalam air, ikat ujung dengan pelampung untuk memudahkan menarik ke atas.
                Udang kipas tergolong hewan nocturnal artinya, beraktifitas pada malam hari,  sehingga pada siang hari hewan ini memendamkan dirinya pada pasir yang digali dengan ekornya. Selain berjalan maju udang kipas juga bisa berjalan mundur, berjalan mundur untuk berkamuflase bertahan hidup menghindari dari musuh, karena bentuk kepala dan ekornya sekilas terlihat sama.

Udang kipas termasuk hewan karnivora, hewan ini makan udang - udang kecil,  ikan - ikan kecil, kerang - kerang kecil dan  hewan kecil lainnya yang ada di dasar perairan. Bagian - bagian dari udang kipas yaitu :
1)      Antena berfungsi untuk sensor mendeteksi adanya mangsa.
2)      Rahang untuk menangkap mangsa  kemudian dimasukan ke mulut. 
3)     Mata berfungsi untuk melihat atau mendeteksi adanya mangsa,  mata udang  kipas  ada disamping, kalau udang - udang lain  matanya ada di atas.
4)      5 pasang kaki digunakan untuk berjalan, 6 ruas untuk kaki renang.
5)      Ekor kipas untuk naik turunnya dan digunakan untuk melompat.
Untuk membedakan antara udang jantan dan betina yaitu, udang kipas yang jantan tidak ada telur,  kulit atau cangkangnya berwarna gelap. Sedangkan udang kipas betina ada telurnya,  kulit atau cangkangnya berwarna cerah.

** Dari berbagai sumber.

4 komentar:

  1. info yang sangat membantu.
    mksih

    BalasHapus
  2. Saya Pak Daniel Tambing, Jakarta. Mencari Nelayan/Distributor langsung untuk Produk Kepiting Bakau, Lobster, Udang. WA: +62 896 8490 4616

    BalasHapus