Penyuluh Perikanan

Penyuluh Perikanan
Pulau Tinggi

Selasa, 26 Desember 2017

PENETASAN CYSTE ARTEMIA SALINA

PENETASAN CYSTE ARTEMIA SALINA
 
 
1.    Salinitas 20 – 30 ppt atau 1 -  sendok teh garam per liter air tawar. Untuk buffer ditambahkan Magnesium Sulfat (20% konsentrasi) atau ½ sendok teh per liter air.
2.    Suhu Optimal 26 – 28 oC
3.    Disarankan untuk memberikan sinar selama penetasan untuk merangsang proses
4.    Aerasi yang cukup untuk menjaga DO sekitar 3 ppm
5.    pH 8 atau lebih, apabila pH dibawah 7 dapat ditambahkan soda kue untuk menaikkan pH
6.    Kepadatan artemia 2 gram / liter air
7.    Sebelumnya dapat dilakukan proses decapsulasi untuk melunakkan cangkang

Keunggulan Artemia Salina :
1. Mudah dalam penanganan
2. Tahan dalam bentuk cyste untuk waktu yang lama
3. Mudah beradaptasi dalam kisaran salinitas lingkungan yang lebar
4. Mempunyai nilai Nutrisi :
- Protein 40 – 60%
- Karbohidrat 15 – 20%
- Lemak 15 – 20%
- Air 1 – 10%
- Abu 3 – 4



Non Dekapsulasi Artemia Salina : Cyste artemia hanya direndam pada air tawar selama 15 menit bertujuan untuk melunakkan cyste.
Dekapsulasi : Selain direndam dengan air tawar, cyste juga direndam dengan larutan khlorin. Dekapsulasi merupakan proses penipisan/pembersihan cangkang artemia dengan menggunakan bahan dekapsulan yaitu berupa kaporit.
 
 Langkah-langkah Dekapsulasi :
1.    Cyste dihidrasi dengan menggunakan air tawar 1 – 2 jam
2.    Cyste disaring menggunakan plankton net 120 mikron dan dicuci bersih
3.    Cyste dicampur dengan larutan kaporit dengan dosis 1.5 ml per 1 gram cyste, kemudian diaduk hingga warna menjadi merah bata
4.    Cyste segera disaring menggunakan plankton net 120 mikron dan dibilas dengan air tawar sampai bau khlorin hilang barulah siap untuk ditetaskan.

  
Pengayaan Artemia dapat dilakukan dengan menggunakan Scot Emulsion, Selco atau Vitamin C dan B kompleks powder, minyak ikan, cumi  selama 2 jam.

BBAP Situbondo : Pemberian vitamin C dengan cara pengayaan dengan dosis 0,1 – 0,5 ppm pada media pengayaan artemia dapat meningkatkan kelangsungan hidup dan pertumbuhan larva ikan.


Syafrizal (2006) juga memperoleh hasil dengan pengayaan Vitamin C sebanyak 2 mg/liter ke artemia dapat meningkatkan kelulusan hidup benur udang windu.
* Diolah berbagai sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar