PENETASAN
CYSTE ARTEMIA SALINA
1. Salinitas 20 – 30
ppt atau 1 - sendok teh garam per liter
air tawar. Untuk buffer ditambahkan Magnesium Sulfat (20% konsentrasi) atau ½
sendok teh per liter air.
2. Suhu Optimal 26 – 28 oC
3. Disarankan
untuk memberikan sinar selama penetasan untuk merangsang proses
4. Aerasi
yang cukup untuk menjaga DO sekitar 3 ppm
5. pH
8 atau lebih, apabila pH dibawah 7 dapat ditambahkan soda kue untuk menaikkan
pH
6. Kepadatan
artemia 2 gram / liter air
7. Sebelumnya
dapat dilakukan proses decapsulasi untuk melunakkan cangkang
Keunggulan Artemia Salina :
1. Mudah dalam penanganan
2. Tahan dalam bentuk cyste untuk waktu yang lama
3. Mudah beradaptasi dalam kisaran salinitas
lingkungan yang lebar
4. Mempunyai nilai Nutrisi :
-
Protein 40 – 60%
-
Karbohidrat 15 – 20%
-
Lemak 15 – 20%
-
Air 1 – 10%
-
Abu 3 – 4
Non Dekapsulasi Artemia Salina : Cyste artemia hanya
direndam pada air tawar selama 15 menit bertujuan untuk melunakkan cyste.
Dekapsulasi : Selain direndam dengan air tawar, cyste
juga direndam dengan larutan khlorin. Dekapsulasi merupakan proses
penipisan/pembersihan cangkang artemia dengan menggunakan bahan dekapsulan
yaitu berupa kaporit.
1. Cyste
dihidrasi dengan menggunakan air tawar 1 – 2 jam
2. Cyste
disaring menggunakan plankton net 120 mikron dan dicuci bersih
3. Cyste dicampur
dengan larutan kaporit dengan dosis 1.5 ml per 1 gram cyste, kemudian diaduk
hingga warna menjadi merah bata
4. Cyste
segera disaring menggunakan plankton net 120 mikron dan dibilas dengan air
tawar sampai bau khlorin hilang barulah siap untuk ditetaskan.
Pengayaan Artemia dapat dilakukan dengan menggunakan
Scot Emulsion, Selco atau Vitamin C dan B kompleks powder, minyak ikan,
cumi selama 2 jam.
BBAP Situbondo : Pemberian vitamin C dengan cara
pengayaan dengan dosis 0,1 – 0,5 ppm pada media pengayaan artemia dapat
meningkatkan kelangsungan hidup dan pertumbuhan larva ikan.
Syafrizal (2006) juga memperoleh hasil dengan
pengayaan Vitamin C sebanyak 2 mg/liter ke artemia dapat meningkatkan kelulusan
hidup benur udang windu.
* Diolah berbagai sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar