Penyuluh Perikanan

Penyuluh Perikanan
Pulau Tinggi

Selasa, 26 Desember 2017

CARA BETERNAK CACING TANAH (Lumbricus Rubellis)

CARA BETERNAK CACING TANAH (Lumbricus  Rubellis)


                Cacing tanah termasuk hewan yang tidak mempunyai tulang belakang (invertebrata), termasuk kelas Oligochaeta, Family terpenting dari kelas ini Megascilidae  dan Lumbricidae.
Cacing tanah merupakan bahan pakan alternative bagi ternak unggas dan ikan, hewan ini mengandung gizi tinggi antara lain protein 64 – 67 %, lemak 7 – 10%, energi 900 – 1400 kalori  serta mineral, air dan asam amino lengkap.

Untuk memenuhinya cacing dapat dibudidayakan dengan membuat kotak dari kayu, plastic atau kaca, sebagai media hidup bagi cacing adalah campuran kompos dengan beberapa bahan organic (limbah pertanian/limbah pasar). Masukkan bahan tersebut sampai ketinggian 15 cm kemudian isi air secukupnya agar medianya gembur dan basah. Aduk merata hingga terjadi fermentasi, setelah 4 minggu masukkan kotoran hewan dengan perbandingan 70% media hidup dan 30% kotoran hewan, kapur tambahkan 1% supaya pH netral, kemudian masukkan cacing tanah kedalamnya seberat media hidup yang telah disediakan. Supaya tidak kekeringan permukaan media dilapisi plastic, karung atau bahan lain yang tidak tembus cahaya,
Makanan yang dibutuhkan cacing adalah kotoran hewan baik sapi, kambing ataupun ayam dalam bentuk bubuk atau bubur seberat cacing yang dimasukkan ke dalam kotak pemeliharaan.
Hama yang harus diwaspadai : semut, kumbang ,burung, kelabang, lipan, ayam, itik, tikus, katak, tupai, angsa, lintah dan kutu.
Setelah 2,5 – 3 bulan cacing sudah bisa dipanen ditandai dengan banyaknya kotoran cacing dan kokon (kumpulan telur cacing) sebagian cacing dewasa sebaiknya digunakan sebagai bibit.
Media dianggap cocok apabila pH nya mencapai 6 – 7,2, kelembaban 15 – 30%, suhu 15 – 25 oC.
Panen cacing dapat dilakukan dengan beberapa cara, salah satunya adalah menggunakan alat penerangan seperti lampu petromak, lampu neon, atau bohlam, cahaya yang dihasilkan oleh lampu mengundang cacing untuk berkumpul dibagian atas media. Setelah itu cacing tinggal diambil dan dipisahkan dari medianya. Cara lain adalah membalikkan kotak pemeliharaan dan memisahkannya dari media hidup cacing.
Setelah cacing dipanen, sebagian cacing dewasa dan kokon (telur cacing) masing-masing dimasukkan ke dalam media hidup yang baru secara terpisah. Telur-telur cacing ini akan segera menetas dalam tempo 1 – 21 hari setelah itu pemeliharaan dilakukan seperti awal budidaya.


Selain cacing, budidaya cacing tanah juga menghasilkan kascing yang berbentuk butiran, berserat dan berwarna kehitaman. Umumnya kascing ini berada di permukaan sekitar sarang, kascing mengandung mikroorganisme mineral an organic dan bahan organic bermanfaat bagi tanaman. Kascing ini bisa dimanfaatkan sebagai pupuk organic. Keunggulan pupuk kascing antara lain mampu menetralisir kelebihan zat asam dalam tanah, menjadikan tanah lebih gembur dan tidak cepat padat.
Cacing tanah lumbricus mempunyai bentuk tubuh pipih, jumlah segmen yang dimilik sekitar 90 – 195 dan klitellum yang terletak pada segmen 27 – 32.

Jenis cacing tanah yang lain :Pheretima, Peronyx SP.

* Diolah dari berbagai sumber

3 komentar:

  1. sk balai benih ikan air tawar

    BalasHapus
  2. Artikel yang menarik.. harap kunjungi kembali ya bosku...

    Jangan lupa gabung di tempat kami ada banyak bonus menariknya bosku

    Alto123 AGEN JUDI TERPERCAYA

    AltoQQ JUDI POKER TERPERCAYA

    DAFTAR ALTOQQ

    BANDAR BOLA TERPERCAYA

    JUDI TOGEL ONLINE

    BalasHapus
  3. Terimakasih Admin, Artikel ini sangat bermanfaat.
    Sekalian mohon ijin ya numpang iklan promosi menawarkan Produk berikut ini :

    - CaO / Kapur Bakar/ Kalsium Oksida.
    - CaOH2 / Kalsium Hidroksida.
    -CaCo3 /Kalsium Karbonat.
    - Kaptan / Kapur Pertanian
    - Dolomite.
    - Zeolite .
    - Bentonite.

    Untuk informasi dan pemesanan produk Silahkan hubungi :

    Bpk Asep
    081281774186
    085793333234


    Silahkan Simpan nomor dan hubungi jika sewaktu-waktu membutuhkan.

    BalasHapus