CARA
BETERNAK CACING TANAH (Lumbricus Rubellis)
Cacing
tanah termasuk hewan yang tidak mempunyai tulang belakang (invertebrata),
termasuk kelas Oligochaeta, Family terpenting dari kelas ini Megascilidae dan Lumbricidae.
Cacing tanah merupakan bahan pakan
alternative bagi ternak unggas dan ikan, hewan ini mengandung gizi tinggi
antara lain protein 64 – 67 %, lemak 7 – 10%, energi 900 – 1400 kalori serta mineral, air dan asam amino lengkap.
Untuk memenuhinya cacing dapat
dibudidayakan dengan membuat kotak dari kayu, plastic atau kaca, sebagai media
hidup bagi cacing adalah campuran kompos dengan beberapa bahan organic (limbah
pertanian/limbah pasar). Masukkan bahan tersebut sampai ketinggian 15 cm
kemudian isi air secukupnya agar medianya gembur dan basah. Aduk merata hingga
terjadi fermentasi, setelah 4 minggu masukkan kotoran hewan dengan perbandingan
70% media hidup dan 30% kotoran hewan, kapur tambahkan 1% supaya pH netral,
kemudian masukkan cacing tanah kedalamnya seberat media hidup yang telah
disediakan. Supaya tidak kekeringan permukaan media dilapisi plastic, karung
atau bahan lain yang tidak tembus cahaya,
Makanan yang dibutuhkan cacing
adalah kotoran hewan baik sapi, kambing ataupun ayam dalam bentuk bubuk atau
bubur seberat cacing yang dimasukkan ke dalam kotak pemeliharaan.
Hama yang harus diwaspadai :
semut, kumbang ,burung, kelabang, lipan, ayam, itik, tikus, katak, tupai,
angsa, lintah dan kutu.
Setelah 2,5 – 3 bulan cacing sudah
bisa dipanen ditandai dengan banyaknya kotoran cacing dan kokon (kumpulan telur
cacing) sebagian cacing dewasa sebaiknya digunakan sebagai bibit.
Media dianggap cocok apabila pH nya
mencapai 6 – 7,2, kelembaban 15 – 30%, suhu 15 – 25 oC.
Panen cacing dapat dilakukan
dengan beberapa cara, salah satunya adalah menggunakan alat penerangan seperti
lampu petromak, lampu neon, atau bohlam, cahaya yang dihasilkan oleh lampu
mengundang cacing untuk berkumpul dibagian atas media. Setelah itu cacing
tinggal diambil dan dipisahkan dari medianya. Cara lain adalah membalikkan
kotak pemeliharaan dan memisahkannya dari media hidup cacing.
Setelah cacing dipanen, sebagian
cacing dewasa dan kokon (telur cacing) masing-masing dimasukkan ke dalam media
hidup yang baru secara terpisah. Telur-telur cacing ini akan segera menetas
dalam tempo 1 – 21 hari setelah itu pemeliharaan dilakukan seperti awal
budidaya.
Selain cacing, budidaya cacing
tanah juga menghasilkan kascing yang berbentuk butiran, berserat dan berwarna
kehitaman. Umumnya kascing ini berada di permukaan sekitar sarang, kascing
mengandung mikroorganisme mineral an organic dan bahan organic bermanfaat bagi
tanaman. Kascing ini bisa dimanfaatkan sebagai pupuk organic. Keunggulan pupuk
kascing antara lain mampu menetralisir kelebihan zat asam dalam tanah,
menjadikan tanah lebih gembur dan tidak cepat padat.
Cacing tanah lumbricus mempunyai
bentuk tubuh pipih, jumlah segmen yang dimilik sekitar 90 – 195 dan klitellum
yang terletak pada segmen 27 – 32.
Jenis cacing tanah yang lain
:Pheretima, Peronyx SP.
* Diolah dari berbagai sumber
sk balai benih ikan air tawar
BalasHapusArtikel yang menarik.. harap kunjungi kembali ya bosku...
BalasHapusJangan lupa gabung di tempat kami ada banyak bonus menariknya bosku
Alto123 AGEN JUDI TERPERCAYA
AltoQQ JUDI POKER TERPERCAYA
DAFTAR ALTOQQ
BANDAR BOLA TERPERCAYA
JUDI TOGEL ONLINE
Terimakasih Admin, Artikel ini sangat bermanfaat.
BalasHapusSekalian mohon ijin ya numpang iklan promosi menawarkan Produk berikut ini :
- CaO / Kapur Bakar/ Kalsium Oksida.
- CaOH2 / Kalsium Hidroksida.
-CaCo3 /Kalsium Karbonat.
- Kaptan / Kapur Pertanian
- Dolomite.
- Zeolite .
- Bentonite.
Untuk informasi dan pemesanan produk Silahkan hubungi :
Bpk Asep
081281774186
085793333234
Silahkan Simpan nomor dan hubungi jika sewaktu-waktu membutuhkan.