Penyuluh Perikanan

Penyuluh Perikanan
Pulau Tinggi

Jumat, 28 Maret 2014

Materi Penyuluhan -Sekilas Mengenai pH-


Manajemen Kualitas Air

            Ketidakcocokan lingkungan air dapat menimbulkan banyak masalah kesehatan bagi ikan yang hidup didalamnya. Parameter baku kualitas air yang umum diketahui setidaknya harus diusahakan dalam kondisi yg optimum untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangbiakan ikan.
Gambar Skala pH

Apa itu pH?

            Puissance negative de Hidrogen (pH) dinyatakan dalam angka 1-14, merupakan indikasi kalau air tersebut bersifat asam, basa atau netral.
            Kondisi pH yang baik untuk produksi berbagai jenis ikan antara nilai 6-9. Air yang mempunyai tingkat keasaman pada pH 4 dan kebasaan pH 11 merupakan titik kritis bagi kehidupan ikan, walaupun sebenarnya ikan mampu bertahan pada kisaran nilai pH tersebut akan tetapi produksi yang dihasilkan akan rendah.

Bagaimana Menjaga Nilai pH ?

            pH merupakan indikator yang dapat mempengaruhi unsur lain yang dibutuhkan oleh ikan. Air sumur atau air tanah pada umumnya mempunyai nilai pH yang rendah, karena banyaknya karbonat (CO). Bila sudah berhubungan dengan udara, O2 akan larut dan gas-gas lain akan menguap sehingga pH akan sedikit netral.  Oleh karena itu, kalau ingin aman menggunakannya untuk budidaya ikan maka disarankan agar air sumur diinapkan dahulu, penginapan ini bermaksud agar air berhubungan langsung dengan udara.
Penurunan pH bisa terjadi akibat aktifitas ikan yang memproduksi asam dari sisa nitrogen yaitu amonia dan nitrit.  Akuarium yang airnya lama tidak diganti menyebabkan pH-nya rendah, banyaknya asam arang (CO2) yang biasanya terjadi karena banyaknya tanaman air juga dapat mengakibatkan penurunan nilai pH. Fitoplankton dan tanaman air lainnya akan mengambil CO2 selama proses fotosintesis sehingga mengakibatkan pH air meningkat pada siang hari dan menurun pada malam hari.
Untuk menurunkan pH yang terlalu tinggi dapat dilakukan dengan penambahan asam fosfor (phosphoric acid), sedangkan untuk meningkatkan pH dapat dilakukan dengan penambahan garam dan soda kue atau bikarbonat kedalam air. Untuk meningkatan pH juga dapat ditambahkan kapur perikanan berupa kalsium karbonat (CaCO3) yang jumlahnya tergantung pada kondisi pH sebelumnya.  Daun ketapang kering juga dapat digunakan untuk menurunkan pH dengan cara dimasukan kedalam air kolam.
Aplikasi kapur dapat dengan mudah dilakukan dalam kolam keadaan kering, dengan menyebarkannya secara merata ke atas dasar kolam budidaya, jika kolam tidak dikeringkan maka penyebaran kapur secara merata ke seluruh permukaan air kolam. Pengapuran harus dilakukan 1 bulan sebelum kegiatan pemupukan untuk menghindari mengendapnya fosfor karena diikat oleh kapur. Di sisi lain reaksi kapur dengan dasar kolam budidaya akan meningkatkan ketersediaan fosfat dalam air kolam.
Salah satu cara yang sangat ekonomis untuk menetralkan nilai pH adalah dengan proses pengapuran. Dengan pengapuran, dapat diperoleh berbagai manfaat sebagai berikut :
1.    Dapat menormalkan asam bebas dalam air, sehingga tingkat asam dapat turun
2.   Dapat menjadikan penyangga, serta menutup akan kemungkinan terjadi suatu goncangan pH air atau tanah yang mencolok
3.   Memberi dukungan pada aktifitas bakteri pengurai bahan organik, sehingga dengan demikian garam dan zat hara terbebas
4.   Dapat mengendapkan koloid yang melayang dalam air. 
  


Tabel 1.
kebutuhan kapur (CaO) pada berbagai tingkat pH dan berbagai jenis tekstur tanah dasar tambak.
pH
Kebutuhan kapur/CaO (ton/ha)

Lempung liat berat
Pasir berlumpur
Pasir

4
4-4.5
4.5-5
5-5.5
5.5-6
6-6.5
4
3
2
1.5
1
0.5
2
1.5
1.25
1
0.5
0.5
1.25
1.25
1
0.5
0.25
0



Dampak Perubahan pH

Perubahan pH secara mendadak akan menyebabkan ikan meloncat-loncat atau berenang sangat cepat dan tampak kurang O2 hingga ikan mati mendadak.  Sedangkan perubahan pH secara perlahan akan menyebabkna lendir keluar berlebihan, kulit menjadi keputihan dan mudah terserang bakteri. Ikan akan mengatasi kondisi asam tersebut dengan mengeluarkan lendir yang berfungsi untuk melindungi lapisan epitel, tentu saja dengan adanya lapisan lendir, pertukaran gas menjadi tidak normal.  Jika ion hidrogen yang banyak terdapat pada air asam tersebut tersedot masuk melalui insang maka pH darah ikan menjadi rendah, yang akhirnya akan menyebabkan mortalitas tinggi. Pada umumnya diakibatkan karena ikan tidak dapat mengikat O2 dalam jumlah normal.
Gambar ikan yang mati karena pH yang tidak sesuai

Alat Ukur pH

Pengukuran nilai pH dapat dilakukan dengan :
1.    pH test kit yang berbentuk cairan, cairan ini diteteskan pada air sampel sehingga air tersebut berubah warna, warna air sampel tersebut kemudian dicocokan dengan warna komparator standar.
2.   pH meter, merupakan alat yang bekerja secara digital sehingga dapat membaca nilai pH persepuluhan
3.   Kertas pH universal, dengan cara pencelupan kertas pH kedalam air sehingga terjadi perubahan warna pada kertas, warna tersebut kemudian dicocokan dengan warna komparator standar.


Tabel 2.
Kisaran nilai pH dalam kegiatan budidaya ikan

No
Kegiatan
Kisaran pH
1.
2.
3.
4.
5.
Pengangkutan benih
Pembenihan ikan
Reproduksi ikan
Pertumbuhan ikan
Pembesaran ikan di keramba jaring apung
6-7.9
6.7-8.2
6.4-7
6.5-7.5
6.9

pH meter

Kertas pH Indikator

Soil Tester


1 komentar:

  1. Mohon ijin admin , numpang iklan promosi yaa...

    Kami menjual aneka Kapur :
    - Kapur Aktif / Cao / Kalsium Oksida.
    - Kapur Padam / CaOH2 / Kalsium Hidroksida.
    - Kapur Tepung / CaCo3 /Kalsium Karbonat / Kapur pertanian /Kaptan .
    - Zeolite .
    - Bentonite .
    - Dolomite dll.

    Untuk informasi lebih lanjut Silahkan hubungi :

    Bpk Asep
    081281774186
    085793333234

    Silahkan simpan nomor dan hubungi jika sewaktu waktu membutuhkan.

    BalasHapus