Penyuluh Perikanan

Penyuluh Perikanan
Pulau Tinggi

Rabu, 26 Maret 2014

Akuaponik

AKUAPONIK


                Seiring semakin pesatnya pembangunan dan meningkatnya jumlah penduduk yang menyebabkan semakin sempitnya lahan dan berkurangnya sumber pasokan air untuk berbagai kebutuhan manusia. Didorong oleh keadaan tersebut serta adanya tuntunan masyarakat perkotaan untuk memanfaatkan lahan pekarangan yang sempit, maka Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar Bogor telah berupaya untuk menghasilkan suatu teknologi sederhana dan tepat guna untuk mengatasi permasalahan tersebut.      
                Sistem teknologi budidaya akuaponik pada prinsipnya menggabungkan antara budidaya ikan dengan tanaman sayuran dalam satu wadah, inti dasar dari sistem teknologi ini adalah penyediaan air yang optimum untuk masing-masing komoditas dengan memanfaatkan sistem resirkulasi, akuaponik ini sekaligus diterapkan sebagai suatu model dari tata kota dan pertamanan di kompleks perumahan.

Sistematika Pembuatan Akuaponik

Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan sistem budidaya ikan secara akuaponik, diantaranya adalah:
1.     Kolam ikan untuk wadah budidaya, ukurannya disesuaikan dengan luas area yang tersedia,
2.     Pipa paralon, Pipa L dan pipa dop untuk jalur sirkulasi air, ukuran dan jumlahnya disesuaikan dengan luas area yang digunakan,
3.     Ember plastik untuk wadah tanaman konsumsi, banyaknya disesuaikan dengan ukuran kolam ikan,
4.     Aerator, untuk suplai oksigen bagi ikan,
5.     Pompa air untuk mensirkulasi air,
6.     Timer, untuk mengatur sirkulasi air oleh pompa air,
7.     Benih ikan dan Bibit tanaman dengan padat tebar disesuaikan dengan ukuran kolam ikan.

Langkah-langkah pembuatan sistem budidaya ikan secara akuaponik, diantaranya adalah:
1.     Pembuatan kolam ikan,
2.     Pemasangan pompa dan timer,
3.     pemasangan ember yang sebelumnya sudah diisi dengan media tanam, pemasangan dilakukan pada bagian atas kolam,
4.     Pemasangan pipa paralon untuk sirkulasi air, yang terdiri dari dua bagian:
a.    Pipa yang berada di atas tanaman, yang merupakan pipa yang berisi air hisapan dari kolam yang akan dialirkan ke tanaman,
b.    Pipa di bawah tanaman, merupakan pipa berisi air dari tanaman yang kemudian dialirkan ke tandon sebelum mengalir kembali ke kolam,
5.     Penebaran ikan.

Gambar Sketsa Akuaponik

Persiapan Budidaya Akuaponik

1. sistem resirkulasi

          Sistem resirkulasi yang dimaksud adalah memanfaatkan kembali air yang telah digunakan dalam budidaya ikan dialirkan dengan pompa air melalui pipa paralon ke filter biologi dan fisika yang juga berfungsi sebagai tempat menanam tanaman, kemudian air tersebut dialirkan kembali ke dalam kolam secara gravitasi.

2. pemilihan komoditas

Tabel 1.  Padat tebar benih ikan

No  
      Jenis ikan    
 Ukuran Benih    (Gr)
Padat Tebar 
  (ekor/m2)
1.
Mas
       10-50
   100-200
2.
Nila
       25-50
   100-150
3.
Gurami
    200-250
       5-10
4.
Koi
       10-50
   100-150

Tabel 2. Jarak tanam berbagai jenis tanaman sayur

 No
       Jenis Tanaman
Jarak Tanam (cm)
  1.
Kangkung
10
  2.
Cabai
40
  3.
Tomat
40
  4.
Terong
40

3. wadah pemeliharaan

          Wadah atau tempat pemeliharaan ikan yang dapat digunakan dalam sistem akuaponik berupa bak fiber, kolam tembok dan kolam terpal plastik. Sedangkan wadah pemeliharaan tanaman berupa ember plastik yang telah dimodifikasi dengan membuat lubang yang diberi potongan pipa paralon di salah satu sisi untuk saluran pengeluaran air. Untuk media tanamnya disarankan menggunakan campuran ijuk, batu kerikil dan kayu arang.  Sebelum tanaman diletakan di media tanam, tanaman harus disemai dan dipelihara terlebih dahulu di tanah sekitar 1-1,5 bulan hingga mencapai ukuran ideal.

Pelaksanaan Budidaya Akuaponik

1. manajemen pakan

          Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam manajemen pakan antara lain:
a.     Ukuran pakan ikan disesuaikan dengan bukaan mulut ikan
b.    Tidak memberikan pakan yang kadaluwarsa, berjamur atau beracun
c.     Takaran ransum harian harus sesuai dengan anjuran, yaitu 3-5 % per hari dari bobot total ikan
d.    Frekuensi pemberian pakan 2-3 kali sehari
e.     Pemberian pakan disebar secara merata diseluruh atau sebagian permukaan kolam
f.      Pakan harus memenuhi kebutuhan nutrisi harian ikan
g.   Pemberian vitamin/ probiotik secara rutin dan     berkala 
2. manajemen kualitas air
untuk menjamin kesehatan ikan perlu dilakukan monitoring kualitas dan kuantitas air, adapun parameter kualitas air yang perlu diperhatikan dan batas yang dianjurkan adalah sebagai berikut:
Table 3. Parameter kualitas air
No   
Parameter Kualitas Air 
Batas Ambang
  1.
Temperatur
25-320C
  2.
Oksigen terlarut
>4 ppm (mg/L)
  3.
Amoniak
<0,1 ppm
  4.
pH
6,5-8

3. Manajemen Kesehatan Ikan

          Akuaponik merupakan budidaya ikan dan tanaman sistem tertutup artinya air yang digunakan jumlahnya relatif sama dalam waktu yang cukup lama. oleh karena itu, kemungkinan terjadi suatu serangan penyakit pada pemeliharaan ikan akan lebih besar jika dibandingkan pemeliharaan ikan sistem mengalir.

                Umumnya serangan penyakit akan timbul dengan didahului oleh lemahnya kondisi ikan peliharaan. Pengetahuan tentang ciri-ciri ikan yang sedang dalam kondisi kurang baik merupakan kunci untuk mengatasi permasalahan yang mungkin timbul.

Pengendalian hama ikan bisa dilakukan dengan membuat bio-security berupa pagar dari waring, sedangkan untuk pengendalian penyakit ikan bisa diberikan secara rutin dan berkala berupa antibiotik dengan dosis dan waktu yang dianjurkan.


** By Herman Setiawan, S.Pi

1 komentar:

  1. Mohon ijin admin , numpang iklan promosi yaa...

    Kami menjual aneka Kapur :
    - Kapur Aktif / Cao / Kalsium Oksida.
    - Kapur Padam / CaOH2 / Kalsium Hidroksida.
    - Kapur Tepung / CaCo3 /Kalsium Karbonat / Kapur pertanian /Kaptan .
    - Zeolite .
    - Bentonite .
    - Dolomite dll.

    Untuk informasi lebih lanjut Silahkan hubungi :

    Bpk Asep
    081281774186
    085793333234

    Silahkan simpan nomor dan hubungi jika sewaktu waktu membutuhkan.

    BalasHapus