SEX REVERSAL (MONOSEX)
Ø Adalah suatu teknologi yg
mengembalikan arah perkembangan kelamin menjadi berlawanan.
Ø Tujuan dari penerapan sex
reversal adalah menghasilkan populasi monosex (tunggal kelamin) yg sgt
bermanfaat dlm :
·
Mendptkan
ikan dgn pertumbuhan yg cepat
·
Mencegah
pemijahan liar
·
Mendptkan
penampilan yg baik
·
Menunjang
genetika ikan yaitu teknik pemurnian ras ikan
Ø Teknologi sex reversal dpt dilakukan
dgn menggunakan 2 m,etode, yaitu :
a. Terapi hormon yaitu dgn
menggunakan hormon steroid
b. Rekayasa kromosom
Ø Hormon adalah bhn kimia pembawa
sinyal yg dbntk dlm sel khusus pd kelanjar endokrin. Hormon disekresikan ke dlm
darah kmdn disalurkan ke organ yg menjalankn fungsi regulasi t3 scr
fisiologis dan biokimia. Sel sasaran pd organ mempy reseptor yg dpt mengikat
hormon, shg informasi yg diperoleh dpt diteruskan ke sel yg akan menghasilkan
respon.
Ø Teknik sex reversal berbeda dgn
hermaprodit, pd sex reversal perubahan jenis kelamindirangsang dgn hormon dan
dilakukan sblm gonad berdiferensiasi sdgkn hermaprodit berlangsung scr alami
perubahan akan terjadi stlh melewati rentang waktu tertentu.
Ø 3 model penentu sex yg dpt
diterapkan pd ikan, yaitu ;
1. Kromosom, merupakan pewaris seks.
(betina XX/ jantan XY)
2. Poligenik, sistem penentu sex dmn
terdpt gen penentu sex jantan dan betina epistatik (superior) yg berada pd
autosom atau heterokromosom
3. Lingkungan, interaksi antara
genotipe dgn lingk (suhu)
Ø Proses diferensiasi sex adalah proses perkembgn gonad ikan menjd
suatu jaringan yg lbh definitif (pasti), yg terjd terlbh dahulu pd betina kmdn
pd jantan.
Ø Hormon yg terlibat dlm proses
difensiasi sex adalah hormon steroid,
ü Estrogen (hormon betina), efek
perubahan dr jantan ke betina
Estradiol-17 β,
esteron, estriol atau ethyl estradiol
ü Androgen (hormon jantan), efek
perubahan dr betina ke jantan
Testosteron, 17
α-Methyl testosteron, androstendion
Ø Cara pemberian hormon dlm
teknologi sex reversal dpt dilakukan dgn bbrp cara antara lain adalah :
·
Oral
adalah metode pemberian hormon mell mulut yg dpt dilakukan dgn pemberian pakan
alami maupun pakan buatan.
Ex. Pemberian
akriflavin dosis 15 mg/kg pakan dgn frekuensi pemberian 3-4 x sehari dpt
menghasilkan 89% ikan jantan dgn survival rate 88%.
·
Perendaman
(dipping/ bathing) adalah dgn cara merendamkan larva ikan ke dlm larutan air yg
mengandung 17 α methyltestoteron dgn dosis 1 gr/ L air.
·
Suntikan/
implantasi, dilakukan pd ikan yg berukuran dewasa pd bagian punggung
(intra-muscular) dgn dosis sesuai jenis dan ukuran ikan.
Ø Terdpt 2 metode yg digunakan dlm
identifikasi jenis kelamin, antar lain adalah :
·
Metode
asetokarmin
Identifikasi
gonad dgn asetokarmin dilakukan hanya utk keperluan penelitian, krn ikan hrs
dimatikan dlu utk diambil gonadnya.
Asetokarmin
adalah larutan pewarna yg digunakan utk mewarnai jaringan gonad, dgn cara
melarutkan 0,6 gr bubuk karmin ke dlm 100 ml asam asetat 45%.
·
Metode
morfologi
Identifikasi
kelmain dgn pengamatan morfologi dilakukan pd ikan yg memiliki dimorfisme
seksual yg jelas antara jantan dan betina.
Ex. Warna tubuh,
bentuk dagu, bentuk tubuh dsb
Ø Pembuatan Pakan Berhormon
1. Siapkan larva ikan yg akana
diberi perlakuan
2. Pilih larva yg berumur dibawah 10
hari
3. Timbanglah biomassa larva, dgn
cara mengambil dan menimbang sampel utk diketahui berat rata-rata, kmdn hitung
jumlah populasi lalu dikalikan dgn berat rata-rata tsb utk mendptkan berat
total larva
4. Timbanglah pakan yg dibutuhkan
utk larva sesuai dosis (feeding rate 30-40% per bobot biomassa/ hari) dikalikan
10 hari pemberian pakan
5. Siapkan larutan alkohol 70%
sesuai kebutuhan
6. Siapkan hormon sesuai kebutuhan,
Ex. 250 gr pakan dosis hormon yg digunakan 40 mg/kg pakan, maka timbanglah
hormon sebanyak 10 mg
7. Larutkan hormon ke alkohol
sebanyak 10 ml (1 mg/ml), lalu simpan dlm botol berwarna gelap
8. Campurkan hormon dgn pakan
menggunakan hand sprayer disemprotkan merata pd pakan, angin-anginkan utk
menghilangkan bau alkohol
9. Simpan sisa hormon pd kantong
plastik berwarna gelap dgn menutup rapat.
Ø Pembuatan Larutan Perendaman
1. Buat larutan hormon dgn
menimbangnya 20 mg dan masukan dlm tabung polietilen dan tambahkan 0,5 ml
larutan alkohol 70%, tutup dan kocok sampai hormon larut, kmdn tuangkan ke dlm
wadah berisi 10 L air dan beri aerasi
2. Pilih induk yg sedang bunting
sebanyak 50 ekor, masukan ke dlm larutan hormon dan rendam selama 24 jam
3. Pindahkan indukan yg sudah
direndam ke dlm akuarium dan amati proses kelahiran larva dan hitung brp jumlah
larva yg dihasilkan
4. Pelihara larva sampai usia 2-3
bulan dan identifikasi jenis kelaminnya secara morfologi dan histologis
Ø Keberhasilan teknik sex reversal
dpt diketahui melalui bbrp parameter :
Jumlah telur yg menetas
· Daya tetas telur = X 100%
Jumlah telur awal
Jumlah larva yg hidup
· Derajat kelangsungan hidup =
X 100%
Jumlah larva awal
Jumlah individu jantan
· Nisbah
kelamin (jantan) =
X 100%
Jumlah total individu
Jumlah individu betina
· Nisbah
kelamin (betina) =
X 100%
Jumlah total individu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar