(MANAJEMEN KUALITAS AIR)
SUHU
AIR
Alhamdullilah, akhirnya saya mempunyai waktu senggang untuk mem-posting materi penyuluhan perikanan seri manajamen kualitas air, seperti yang rekan-rekan ketahui ini merupakan bagian kedua dari seri manajemen kualitas air setelah beberapa minggu kemarin saya mem-posting mengenai pH. Semoga segala apa yang saya tulis dapat memberi manfaat bagi diri-sendiri maupun orang lain, dan saya akan menjadi orang yang senang dan bahagia ketika dapat membantu rekan-rekan yang membutuhkan informasi terkait dunia penyuluhan kelautan & perikanan.
Air mempunyai kapasitas
spesifik terhadap panas, artinya perubahan suhu dapat ditahan dan terjadi
relatif lambat. Penyebaran suhu dalam kolam dapat terjadi karena adanya
penyerapan, angin dan aliran tegak. Ikan
merupakan hewan berdarah dingin (poikilothermal),
yang berarti suhu tubuhnya menyesuaikan dengan keadaan lingkungannya, sehingga
proses metabolisme maupun kekebalan tubuhnya juga sangat tergantung dari suhu
lingkungannya.
![]() |
Gambar 1. Ikan koi |
Ikan mempunyai toleransi
yang rendah terhadap perubahan suhu air yang mendadak, oleh karena itu kenaikan
maupun penurunan suhu air yang drastis dan mendadak akan berdampak kurang baik
bagi kehidupan ikan budidaya. Perubahan suhu air dapat
mempengaruhi kecepatan metabolisme pada
ikan. Adapun kisaran suhu air yang baik
dan aman untuk kehidupan ikan (proses pertumbuhan dan perkembangbiakan
ikan) adalah antara 250C
- 320 C.
Pengaruh suhu rendah terhadap ikan
-
Ikan tidak aktif , nafsu makan turun, lebih senang
bergerombol dan tidak mau berenang
-
Proses osmoregulasi terganggu
-
Rentan terkena serangan penyakit karena daya tahan tubuh
berkurang
- Menurunkan kemampuan mengambil oksigen terlarut dalam air
(hypoxia), karena penurunan detak jantung
-
Terjadi degenerasi sel darah merah sehingga proses respirasi
(pernafasan) terganggu
-
Apabila kondisi demikian berlangsung lama maka akan
menghambat pertumbuhan ikan
Pengaruh
suhu tinggi terhadap ikan
-
Ikan terlalu aktif bergerak dan tidak mau berhenti makan
-
Metabolisme meningkat sehingga kotoran ikan lebih banyak,
akibatnya menurunkan kualitas air kolam
-
Ikan terlihat stres, gejala renang yang melonjak-lonjak dan
mengapung
-
Bernafas di permukaan karena oksigen terlarut dalam air cepat
berkurang bahkan bisa terjadi kerusakan insang yang permanen.
Hal-hal yang perlu diperhatikan
- Pematang kolam sebaiknya ditanam pohon peneduh untuk
mengantisipasi perubahan suhu yg mendadak
-
Penebaran ikan dilakukan pada saat suhu rendah yaitu pagi
atau sore hari
-
Aklimatisasi (adaptasi) terhadap suhu kolam sebelum penebaran
ikan perlu dilakukan
-
Untuk suhu terlalu rendah sebaiknya kolam dikurangi
kedalamannya, sedangkan untuk suhu terlalu tinggi kedalaman kolam bisa dinaikan
-
Aerasi
membantu penurunan suhu secara alami dan menambah pasokan oksigen terlarut yang
kadarnya menurun
![]() |
Gambar 2. Termometer Air Raksa |
Pengangkutan
benih dilakukan dengan suatu wadah yang lebih sempit daripada tempat asalnya, maka
akan terjadi perubahan secara langsung yang
akan mempengaruhi kehidupannya.
Suhu optimal
yang diperlukan dalam pengangkutan ikan adalah 20°C, sebab pada suhu ini
aktifitas ikan berkurang sehingga proses metabolisme berkurang dan penggunaan
oksigen dapat di hemat. Pada setiap kenaikan suhu 10°C, penggunaan oksigen oleh
ikan akan menjadi dua kali lebih banyak. Contoh benih ikan yang ditempatkan
pada suhu 14°C - 16°C rata-rata dapat
hidup selama 65,5 jam, sedangkan ikan yang ditempatkan pada suhu 10°C - 27°C
hanya dapat bertahan 27,6 jam.
Suhu air berpengaruh terhadap
kandungan oksigen terlarut. Bila suhu tinggi maka oksigen yang dibebaskan ke
udara akan semakin tinggi dan jumlah oksigen yang dibutuhkan dan untuk proses
metabolisme akan semakin meningkat.
Suhu air juga berpengaruh terhadap
kehidupan jasad renik atau plankton di dalam kolam, misalnya terjadi perubahan
suhu air secara drastis, hal ini akan menyebabkan kandungan oksigen menurun drastis
sehingga akan mempengaruhi pertumbuhan benih ikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar