Penyuluh Perikanan

Penyuluh Perikanan
Pulau Tinggi

Rabu, 15 April 2015

Kolam Akuaponik Paralon

Kolam Akuaponik Paralon



Budidaya ikan sebagai suatu unit usaha ekonomi masyarakat telah mengalami perkembangan yang begitu pesat, baik dilihat dari segi kualitas maupun kuantitas produktivitasnya. Tidak lepas dari itu semua berbagai kendala dan permasalahan yang menyangkut teknis budidaya ikan juga semakin kompleks, salah satunya tahapan penyediaan sarana dan prasarana budidaya ikan.
Wadah budidaya merupakan salah satu sarana yang mutlak dipenuhi jika kita melakukan usaha budidaya ikan, baik itu pembenihan maupun pembesaran. Wadah budidaya yang biasa kita lihat di sekitar masyarakat antara lain kolam beton maupun tanah, akuarium, bak fiber, keramba jaring apung, kolam terpal plastik dan lain sebagainya. Seiring perkembangan yang lebih mengutamakan efesiensi dan efektifitas, wadah budidaya ikan mengalami perkembangan yang terkadang disesuaikan dengan kepemilikan lahan yang tersedia untuk membangun suatu unit wadah budidaya ikan.
Selain mengenai budidaya ikan untuk pemenuhan konsumsi khususnya protein, kebutuhan akan sayuran organik yang bebas bahan kimia sedang mengalami trend di masyarakat, dikarenakan kesadaran akan konsumsi masyarakat yang lebih sehat dan aman. Sekarang berkembang kolam akuaponik, suatu sistem teknologi budidaya yang menggabungkan antara budidaya ikan dengan tanaman sayuran dalam satu unti wadah, inti dasar dari sistem teknologi ini adalah penyediaan air yang optimum untuk masing-masing komoditas dengan memanfaatkan sistem resirkulasi, akuaponik ini sekaligus diterapkan sebagai suatu model dari tata kota dan pertamanan di kompleks perumahan.
Berlatar belang kedua hal tersebut maka saya melakukan percobaan modifikasi wadah budidaya kolam terpal akuaponik dengan sistem paralon. Dimana kerangka yang saya gunakan untuk membangun satu unit wadah budidaya ikan dari bahan paralon yang lebih tahan lama, saya menggunakan paralon ukuran 1,5 inci, untuk dinding kolam saya menggunakan papan tripleks yang dipotong sesuai kerangka paralon kemudian diikat menggunakan cable ties ke rangka paralon tersebut, sehingga bentuk luasan kolam terbentuk sempurna empat persegi panjang. Sebagai pelapis media plastik terpal sangat praktis digunakan, murah harganya dan mudah disesuaikan. Untuk media tanam sayuran saya menggunakan kayu arang dan batu kerikil kecil yang ukurannya disesuaikan, sehingga terisi setengah padat pada kerangka wadah tanaman.
Kembali ke prinsip resirkulasi, dimana penggunaan air dimanfaatkan seoptimal mungkin, dengan cara memanfaatkan air bagian bawah kolam yang terdapat banyak kotoran ikan disalurkan ke dalam wadah tanaman dengan menggunakan bantuan pompa akuarium (aerator). Air yang kotor tersebut nantinya dimanfaatkan oleh akar tanaman sebagai zat hara bagi pertumbuhan tanaman, kemudian air akan jatuh kembali ke dalam kolam melalui pipet yang terdapat pada bagian bawah wadah tanaman dalam keadaan yang bersih, sekaligus menambah konsentrasi oksigen terlarut dalam kolam yang bisa dimanfaatkan bagi ikan budidaya.

Berikut dijelaskan melalui gambar tahapan pembuatan kolam akuaponik paralon sebagai berikut :

























                                                                                                              

Created By Herman Setiawan, S.Pi

2 komentar:

  1. Salam Kenal,

    penggunaan aerator tidak akan optimal dalam mengangkat kotoran ikan dan karena fungsi aerator menyemburkan udara. kotoran ikan yang tidak di saring akan mengakibatkan pipa paralon menjadi banyak kotoran sehingga akar tanaman akan kesulitan dalam menyerap nutrisi.

    saya bangga karena ternyata ada penggiat akuaponik di pulau bangka

    BalasHapus