Penyuluh Perikanan Mengikuti Kegiatan Pelatihan
Kultur Pakan Alami di Balai Benih Ikan Lokal Toboali-Kab. Bangka Selatan
Pendahuluan
Keuntungan
usaha budidaya ikan diperoleh dari pertumbuhan bobot ikanyang dipelihara,
pertumbuhan tersebut terjadi karena adanya sisa energi yang digunakan untuk
proses metabolisme, respirasi, pencernaan dan fisiologis lainnya, energi
tersebut diperoleh dari energi yang terkandung pada pakan yang dimakan oleh
ikan. Pakan ikan terbagi menjadi 2 macam yaitu pakan buatan dan pakan alami, pakan
alami adalah pakan yang tumbuh sendiri ditempat pemeliharaan ikan. Pakan alami
diperoleh dari pengambilan di alam, tetapi beberapa diantaranya dapat
diperbanyak melalui kultur pakan alami. Kultur pakan alami dilakukan dengan
pembibitan jenis yang tersedia maupun dengan membibitkan langsung dari alam.
Untuk mendapatkan pakan alami yang kontinu, pembudidaya harus melakukan kultur
sendiri dengan cara memurnikan bibitnya dari media pengkulturan.
Kegiatan Pelatihan Kultur Pakan Alami
Pada Hari
Selasa - Rabu Tanggal 29 – 30 April 2015 bertempat di Balai Benih Ikan (BBI)
Lokal Toboali yang merupakan UPTD dari Dinas Kelautan & Perikanan Kab.
Bangka Selatan telah diselenggarakan pelatihan Kultur Pakan Alami, yang
dihadiri oleh perwakilan Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) di Kabupaten
Bangka Selatan, perwakilan siwa-siswi SMK Negeri 1 Tukak Sadai, dan penyuluh
perikanan berjumlah 5 orang yaitu Titis Hesty Yuliany, S.Pi, Fitri Yuliany,
A.Md, Lira Rupianti, S.Pi, Nono Sugiono, S.St.Pi, dan Putra Wahyudi, A.Md (dari
Badan Pelaksanan Penyuluhan & Ketahanan Pangan).
Acara
yang diawali pembukaan dilanjutkan penyampaian materi kebijakan Dinas Kelautan
& Perikanan Kabupaten Bangka Selatan oleh Kepala Dinas Kelautan & Perikanan
(Bapak Basu Priyatna), kemudian dilanjutkan penyampaian materi teknik kultur
pakan alami oleh Bapak Herry (Balai Besar Pengembangan Budidaya Air
Tawar-Sukabumi), selanjutnya praktek lapangan cara kultur pakan alami, seperti
tubifek dan dapnia.
Dalam
praktek budidaya tubifek (cacing sutra) peserta pelatihan disuruh melakukan
percobaan pembuatan media kultur tubifek, dengan sebelumnya mempersiapkan alat
dan bahan yang ada disekitar kita seperti timbangan, sarung tangan, gayung, ember
dan bak plastik, sedangkan bahan yang digunakan meliputi lumpur, pasir, kotoran
sapi, ampas tahu, dedak halus, molase (digantikan dengan gula merah), dan bibit
cacing sutra. Peserta memperagakan cara kultur pakan alami tubifek dengan
panduan dari pemateri (Bapak Herry).
Penutupan
pelatihan kultur pakan alami oleh Bupati Bangka Selatan H. Jamro H. Jalil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar