Penyuluh Perikanan

Penyuluh Perikanan
Pulau Tinggi

Kamis, 14 Mei 2015

Penyuluh Perikanan Kabupaten Bangka Selatan Mengikuti Kegiatan Sosialisasi Peningkatan Pelayanan Perizinan Bidang Perikanan Tangkap

Penyuluh Perikanan Kabupaten Bangka Selatan Mengikuti Kegiatan Sosialisasi Peningkatan Pelayanan Perizinan Bidang Perikanan Tangkap




Terkait perizinan bidang perikanan tangkap seperti SIUP (surat izin usaha perikanan), SIPI (surat izin kapal penangkap ikan), dan SIKPI (surat izin kapal pengangkut ikan), diakui tidaj sedikit nelayan yang masih kurang kesadarannya, baik itu untuk pendaftaran pertama kali maupun perpanjangan. Disamping itu juga kurangnya sosialisasi oleh dinas/ instansi terkait sehingga informasi perizinan perikanan tangkap kurang tersampaikan pada sasarannya.
Pada Hari Rabu Tanggal 13 Mei 2015 bertempat di Ruang Pertemuan Putri Duyung Marisa Beach Resto Tanjung Ketapang Kecamatan Toboali diadakan kegiatan sosialisasi peningkatan pelayanan perizinan bidang perikanan tangap dari Dinas Kelautan & Perikanan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, yang dihadiri oleh perwakilan KUB di Kecamatan Toboali, HNSI, dan penyuluh perikanan (dari Badan Pelaksanan Penyuluhan & Ketahanan Pangan).
Ada 3 hal yang menjadi alasan mengapa perizinan penting bagi nelayan yaitu :
v  Aspek legalitas (baik per0rangan/ badan usaha)
v  Pendataan, dimana merupakan sebagai bahan dasar suatu kebijakan atau program
v  Antisipasi dan penanganan suatu peristiwa yang tidak diinginkan di laut (seperti bencana, kecelakaan, dsb)
Dari sosialisasi perizinan tersubut dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :
v  sesuai UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah disebutkan bahwa penerbitan izin pengadaan kapal penangkap ikan dan kapal pengangkut ikan dengan ukuran kapal < 5 GT ada di Kabupaten/ Kota, sedangkan kapal dengan ukuran di atas 5-30 GT di provinsi, dan kapal dengan ukuran > 30 GT di Pusat.
v  Pelayanan perizinan di sektor kelautan & perikanan tingkat provinsi diselenggarakan oleh Badan Pelayanan Perizian Terpadu & Penanaman Modal Provinsi Kepulauan bangka Belitung melalui mekanisme atau sistem peyananan terpadu satu pintu (PTSP).
v  Nelayan diwajibkan melaksanakan Log Book penangkapan ikan, yaitu laporan harian tertulis nahkoda mengenai kegiatan penangkapan ikan. Adapun tujuan dari pelaksanaan Log Book adalah mendapatkan data hasil tangkapan yang akurat, up to date, serta objektif sehingga ketersediaan sumberdaya ikan di setiap WPP-NRI dapat dianalisis sebagai bahan masukan kebijakan pengelolaan sumberdaya ikan.  
Dengan terselenggaranya sosialisasi ini diharapkan penyuluh perikanan sebagai garda terdepan di lapangan dapat menyampaikan kepada kelompok-kelompok binaan (KUB) di wilayah kerjanya masing-masing terkait perizinan perikanan. Penyuluh perikanan di Kabupaten Bangka Selatan bersinergi dengan Dinas Kelautan & Perikanan untuk mendukung program-program sektor kelautan & perikanan, seperti fasilitasi pembuatan kartu nelayan, dilibatkan sebagai petugas statistik perikanan, dan pengembangan kelompok pelaku utama perikanan. Dengan adanya sinergitas tersebut, penyuluh perikanan akan merasa diberdayakan dan peran serta fungsinya dapat dirasakan oleh pelaku utama, sehingga penyelenggaraan penyuluhan perikanan dapat berjalan efektif dan efesien.

Pertemuan Penyuluh BP3K Tukak Sadai 05 Mei 2015

Pertemuan Penyuluh BP3K Tukak Sadai 05 Mei 2015



Hari Selasa Tanggal 05 Mei 2015 bertempat di Ruang Pertemuan Balai Koordinasi Penyuluhan Pertanian Perikanan & Kehutanan (BP3K) Tukak Sadai, telah dilakukan pertemuan penyuluh BP3K Tukak Sadai. Acara yang dipandu oleh Ahsani Takwim (sebagai moderator) dibuka dengan penyampaian materi oleh Koordinator BP3K Herman Setiawan, S.Pi, adapun materi yang disampaikan meliputi :
1.     Program 1 kelompok 1 desa
2.    Pengadaan kas swadaya BP3K
3.    Validasi & up-dating data potensi wilayah & kelembagaan pelaku utama
4.     Tim verifikasi & validasi pupuk bersubsidi
Acara dilanjutkan dengan diskusi mengenai kelembagaan pelaku utama, dimana penyuluh BP3K komitmen untuk melakukan verifikasi & validasi dalam rangka penertiban kelompok pelaku utama. Seperti yang kita ketahui penumbuhan dan pengembangan kelompok pelaku utama merupakan salah satu tugas Balai Penyuluhan, namun ada beberapa hal yang perlu kita ketahui bersama terkait hal tersebut ;
-      Sudah menjadi tradisi di masyarakat kita bahwa pembentukan kelompok dikaitkan dengan tujuan proposal bantuan pemerintah
-      Terjadinya over-lay keanggotaan dalam kelompok, dimana seseorang bisa tergabung ke dalam kelompok lain yang berbeda nama
-      Kurang kemampuan & minat kelompok dalam mengembangkan kapasitas kelompoknya, sehingga banyak yang kurang aktif secara manajerial dan keorganisasiannya
-      Anggota kelompok kurang memiliki kebersamaan dalam pengembangan kegiatan usahanya
        

 




Selasa, 05 Mei 2015

Penumbuhan KUB Sumber Bakti Di BP3K Kecamatan Tukak Sadai Tanggal 04 Mei 2015

Penumbuhan KUB Sumber Bakti Di BP3K Kecamatan Tukak Sadai Tanggal 04 Mei 2015

       


 Bertempat di ruang pertemuan Balai Penyuluhan Pertanian Perikanan & Kehutanan (BP3K) Kecamatan Tukak Sadai pada hari Senin Tanggal 04 Mei 2015 pukul 13.00 sampai 15.00 WIB telah diselenggarakan penyuluhan melalui pertemuan kelompok. Pertemuan tersebut dihadiri oleh pengurus dan anggota KUB Jaya Abadi sebanyak 13 nelayan, Penyuluh perikanan Kecamatan Tukak Sadai (Titis Hesty Yuliany, S.Pi) dan Koordinator BP3K Tukak Sadai (Herman Setiawan, S.Pi), pada pertemuan tersebut disampaikan beberapa materi penyuluhan seperti :
1.  Penumbuhan & pengembangan kelompok nelayan
Kelompok dibentuk atas dasar kesamaan kepentingan dan tujuan, dimana dalam proses fasilitasinya oleh penyuluh perikanan diawali dengan identifikasi terhadap profesi & kepemilikan modal usaha, kemudian melakukan pertemuan untuk melakukan pembentukan kelompok yang akan disepakati nama dan pengurus kelompok tersebut.
Pertemuan yang berlangsung santai dan tertib tersebut menyepakati nama KUB adalah Sumber Bakti dan dibentuk susunan kepengurusannya.
2.  Pembuatan kartu nelayan
Wajib bagi seorang nelayan memilik kartu nelayan, oleh karena itu pada pertemuan tersebut sekaligus sebagai pendaftaran dan kelengkapan untuk pengajuan pembuatan kartu nelayan. Adapun penerbitan Kartu Nelayan merupakan wujud penghargaan pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan terhadap profesi nelayan. Kepemilikan Kartu Nelayan, diharapkan menjadi materi kongkret proses pemberdayaan nelayan sebagai mitra pemerintah dalam pengelolaan sumberdaya perikanan dan upaya peningkatan pendapatan secara berkelanjutan, efektif dan tepat sasaran. Adapun realisasi kegunaan Kartu Nelayan yang sudah dilaksanakan diberbagai daerah di Indonesia diantaranya :
v  Bukti identitas profesi nelayan diwilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. 
v  Database Daerah dan Nasional perkembangan kapasitas nelayan guna pengendalian sumberdaya ikan dan penyediaan lapangan kerja nelayan secara rasional berkelanjutan.
v  Referensi data bukti identitas tepat sasaran kepada nelayan dalam pembelian BBM bersubsidi.
v  Salah satu syarat bagi nelayan agar tepat sasaran penerima program-program perikanan tangkap oleh Pemerintah.
v  Salah syarat agar tepat sasaran Penerima SeHAT (Sertifikat Hak Atas Tanah nelayan).
v  Pelaporan keselamatan kerja nelayan dan informasi cuaca melalui SMS Gateway.
v  Salah satu syarat bagi nelayan agar tepat sasaran mendapat program bimbingan teknis perikanan tangkap.
v  Salah satu syarat agar tepat sasaran bagi nelayan yg mendapatkan Asuransi Jamsostek nelayan.

3.  Penjelasan perangkat kelembagaan kelompok
v   Stempel kelompok
Sebagai tanda legalitas dalam hal surat-menyurat maupun dokumen administrasi lainnya, stempel wajib dimiliki oleh kelompok, stempel juga membedakan kelompok yang satu dengan yang lain.
v   Plang nama kelompok
Keberadaan plang nama kelompok sebagai bentuk pengukuhan akan suatu lembaga, selain sebagai pengenal sekretariat, plang nama memiliki peran yang strategis dalam menumbuhkan image yang positif bagi instansi pembina maupun bagi anggota kelompok itu sendiri.
v   Buku administrasi kelompok perikanan
Kelompok merupakan salah satu unit terkecil dari suatu kelembagaan, dimana terdapat prosedur sistem administasi yang baik dan tertib. Untuk menjadikan kelompok perikanan yang mandiri secara manajerial, BP3K Kecamatan Tukak Sadai sebagai instansi pembina terdepan dengan pelaku utama memberikan secara gratis paket buku administrasi kelembagaan kelompok pelaku utama perikanan, yang nantinya dijadikan sebagai perangkat kelembagaan kelompok dalam menjalankan keorganisasian kelompoknya. Buku administrasi tersebut berisi antara lain buku data anggota kelompok, buku tamu, buku kas, buku inventarisir barang, buku notulen rapat pertemuan dan buku agenda surat keluar-masuk. 








Jumat, 01 Mei 2015

Penyuluh Perikanan Menjadi Asesor pada Kegiatan Uji Kompetensi Kejuruan (UKK) di SMK Negeri 1 Tukak Sadai

Penyuluh Perikanan Menjadi Asesor pada Kegiatan Uji Kompetensi Kejuruan (UKK) di SMK Negeri 1 Tukak Sadai

Pendahuluan
Uji kompetensi keahlian pada SMK kejuruan merupakan bagian dari Ujian Nasional yang menjadi indikator ketercapaian standar kompetensi kelulusan, sedangkan bagi stakeholder terkait akan dijadikan sebagai informasi atas kompetensi yang dimiliki oleh siswa-siswi sebagai calon tenaga kerja atau wirausahawan. Pelaksanaan uji kompetensi keahlian meliputi uji kompetensi teori  uji kompetensi praktek.
Uji kompetensi kejuruan bagi siswa SMK merupakan pelaksanaan penilaian berbasis kompetensi untuk mendapatkan pengakuan atas kemampuannya, karena uji kompetensi kejuruan di SMK merupakan kesempatan utuk menunjukan kemampuan yang dikuasainya di hadapan tim penguji (asesor) yang berasal dari dunia usaha/ industri, pakar pada bidangnya, dan asosiasi profesi.
Adapun fungsi Ujian kompetensi kejuruan adalah sebagai berikut :
v  Alat ukur keterserapan diklat yang telah berlangsung dari awal sampai akhir sekolah, sehingga siswa dianggap mampu menguasai materi pembelajaran kompetensinya bila telah lulus dari uji kompetensi produktif
v  Pengakuan diri atas kemampuan pada bidang kompetensinya, bahkan peserta didik yang telah luus uji kompetensi akan diakui komptensinya yang dibuktikan dengan sertifkat yang diterimanya
v  Penghargaan dan pengakuan peserta didik dan pendidik atas proses kegiatan belajar mengajarnya oleh dunia kerja hal ini dapat terlihat dengan ujian yang melibatkan dunia usaha, asosiasi profesi dan pakar dibidangnya
v  Pintu masuk ke dunia kerja, sesuai dengan tujuan pendidikan di SMK adalah ka sertifikat hasil uji kompetensi dapat digunakan sebagai persyaratan melamar pekerjaan, yang dapat meyakinkan dunia usaha dan industri akan kemampuan si pelamar.

Kegiatan Uji Kompetensi Kejuruan (UKK)
Pada tanggal 24-26 Maret 2015 diselenggarakan uji kompetensi kejuruan di SMK Negeri 1 Tukak Sadai, pada kesempatan ini penyuluh perikanan (Herman Setiawan, S.Pi) ditunjuk sebagai asesor untuk menguji kompetensi siswa-siswi SMK tersebut. Mata uji kompetensi adalah pemijahan intensif lele dumbo, dimana mulai dari persiapan alat-bahan, pelaksanaan seleksi induk, penyuntikan, striping, pembuahan buatan, penebaran telur sampai perawatan larva. 

Proses penyuluhan dalam arti luas bukan hanya sebatas memberikan penyuluhan kepada pelaku utama dan pelaku usaha, namun lebih dari itu mampu berkontribusi dalam pembangunan perikanan di wilayah atau daerahnya masing-masing. Kontribusi dapat dilakukan dalam berbagai peran dan fungsi penyuluhan, salah satunya di bidang pendidikan adalah menjadi penguji (asesor) pada ujian kompetensi kejuruan di SMK. Penyuluh perikanan bersinergi dengan dunia pendidikan, karena siapa tau lulusan SMK tersebut akan tercetak banyak wirausaha pemula & muda di bidang perikanan yang nantinya akan menjadi binaan dan mitra kerja dari penyuluh perikanan itu sendiri.







Penyuluh Perikanan Mengikuti Kegiatan Pelatihan Kultur Pakan Alami di Balai Benih Ikan Lokal Toboali-Kab. Bangka Selatan

Penyuluh Perikanan Mengikuti Kegiatan Pelatihan Kultur Pakan Alami di Balai Benih Ikan Lokal Toboali-Kab. Bangka Selatan

Pendahuluan
Keuntungan usaha budidaya ikan diperoleh dari pertumbuhan bobot ikanyang dipelihara, pertumbuhan tersebut terjadi karena adanya sisa energi yang digunakan untuk proses metabolisme, respirasi, pencernaan dan fisiologis lainnya, energi tersebut diperoleh dari energi yang terkandung pada pakan yang dimakan oleh ikan. Pakan ikan terbagi menjadi 2 macam yaitu pakan buatan dan pakan alami, pakan alami adalah pakan yang tumbuh sendiri ditempat pemeliharaan ikan. Pakan alami diperoleh dari pengambilan di alam, tetapi beberapa diantaranya dapat diperbanyak melalui kultur pakan alami. Kultur pakan alami dilakukan dengan pembibitan jenis yang tersedia maupun dengan membibitkan langsung dari alam. Untuk mendapatkan pakan alami yang kontinu, pembudidaya harus melakukan kultur sendiri dengan cara memurnikan bibitnya dari media pengkulturan. 

Kegiatan Pelatihan Kultur Pakan Alami
Pada Hari Selasa - Rabu Tanggal 29 – 30 April 2015 bertempat di Balai Benih Ikan (BBI) Lokal Toboali yang merupakan UPTD dari Dinas Kelautan & Perikanan Kab. Bangka Selatan telah diselenggarakan pelatihan Kultur Pakan Alami, yang dihadiri oleh perwakilan Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) di Kabupaten Bangka Selatan, perwakilan siwa-siswi SMK Negeri 1 Tukak Sadai, dan penyuluh perikanan berjumlah 5 orang yaitu Titis Hesty Yuliany, S.Pi, Fitri Yuliany, A.Md, Lira Rupianti, S.Pi, Nono Sugiono, S.St.Pi, dan Putra Wahyudi, A.Md (dari Badan Pelaksanan Penyuluhan & Ketahanan Pangan).
Acara yang diawali pembukaan dilanjutkan penyampaian materi kebijakan Dinas Kelautan & Perikanan Kabupaten Bangka Selatan oleh Kepala Dinas Kelautan & Perikanan (Bapak Basu Priyatna), kemudian dilanjutkan penyampaian materi teknik kultur pakan alami oleh Bapak Herry (Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar-Sukabumi), selanjutnya praktek lapangan cara kultur pakan alami, seperti tubifek dan dapnia.
 
 



Dalam praktek budidaya tubifek (cacing sutra) peserta pelatihan disuruh melakukan percobaan pembuatan media kultur tubifek, dengan sebelumnya mempersiapkan alat dan bahan yang ada disekitar kita seperti timbangan, sarung tangan, gayung, ember dan bak plastik, sedangkan bahan yang digunakan meliputi lumpur, pasir, kotoran sapi, ampas tahu, dedak halus, molase (digantikan dengan gula merah), dan bibit cacing sutra. Peserta memperagakan cara kultur pakan alami tubifek dengan panduan dari pemateri (Bapak Herry).

Penutupan pelatihan kultur pakan alami oleh Bupati Bangka Selatan H. Jamro H. Jalil.