Adab-Adab
Makan
a. Memulai makan
dengan mengucapkan Bismillah.
Berdasarkan hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Apabila salah
seorang diantara kalian hendak makan, maka ucapkanlah: ‘Bismilah.’ Dan jika ia
lupa untuk mengucapkan Bismillah di awal makan, maka hendaklah ia mengucapkan
‘Bismillahi Awwalahu wa Aakhirahu (dengan menyebut nama Allah di awal dan
diakhirnya).’” (HR. Daud Dishohihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shohih Ibnu Majah: 3264)
b. Hendaknya
mengakhiri makan dengan pujian kepada Allah.
Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Barangsiapa telah
selesai makan hendaknya dia berdo’a: “Alhamdulillaahilladzi ath’amani hadza wa
razaqqaniihi min ghairi haulin minni walaa quwwatin. Niscaya akan diampuni
dosanya yang telah lalu.” (HR. Daud, Hadits Hasan)
Yang artinya:
“Segala puji bagi
Allah yang telah memberi makan ini kepadaku dan yang telah memberi rizki
kepadaku tanpa daya dan kekuatanku.”
c. Hendaknya makan
dengan menggunakan tiga jari tangan kanan.
Hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Sungguh Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam makan dengan menggunakan tiga jari.” (HR. Muslim, HR.
Daud)
d. Hendaknya
menjilati jari jemarinya sebelum dicuci tangannya.
Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Apabila salah
seorang diantara kalian telah selesai makan maka janganlah ia mengusap
tangannya hingga ia menjilatinya atau minta dijilati (oleh Isterinya,
anaknya).” (HR. Bukhari Muslim)
e. Apabila ada sesuatu dari
makanan kita terjatuh, maka hendaknya dibersihkan bagian yang kotornya kemudian
memakannya.
Berdasarkan hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Apabila ada sesuap
makanan dari salah seorang diantara kalian terjatuh, maka hendaklah dia
membersihkan bagiannya yang kotor, kemudian memakannya dan jangan
meninggalkannya untuk syaitan.” (HR. Muslim, Abu Daud)
f. Hendaknya tidak
meniup pada makanan yang masih panas dan tidak memakannya hingga menjadi lebih
dingin, hal ini berlaku pula pada minuman. Apabila hendak bernafas maka
lakukanlah di luar gelas, dan ketika minum hendaknya menjadikan tiga kali
tegukan.
Sebagaimana hadits dari Ibnu
Abbas Radhiyallahu’anhu:
“Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam telah melarang untuk menghirup udara di dalam gelas (ketika
minum) dan meniup di dalamnya.” (HR. At Tirmidzi)
g. Hendaknya
menghindarkan diri dari kenyang yang melampaui batas.
Berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Tidak ada bejana
yang diisi oleh manusia yang lebih buruk dari perutnya, cukuplah baginya
memakan beberapa suapan sekedar dapat menegakkan tulang punggungnya (memberikan
tenaga), maka jika tidak mau, maka ia dapat memenuhi perutnya dengan sepertiga
makanan, sepertiga minuman dan sepertiga lagi untuk bernafasnya.” (HR. Ahad, Ibnu
Majah)
h. Makan memulai
dengan yang letaknya terdekat kecuali bila macamnya berbeda maka boleh
mengambil yang jauh.
Hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Wahai anak muda,
sebutkanlah Nama Allah (Bismillah), makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah
dari apa-apa yang dekat denganmu.” (HR. Bukhari Muslim)
i. Hendaknya
memulai makan dan minuman dalam suatu jamuan makan dengan mendahulukan
(mempersilakan mengambil makanan terlebih dahulu) orang-orang yang lebih tua
umurnya atau yang lebih memiliki derajat keutamaan.
j. Ketika makan
hendaknya tidak melihat teman yang lain agar tidak terkesan mengawasi.
k. Hendaknya tidak
melakukan sesuatu yang dalam pandangan manusia dianggap menjijikkan.
l. Jika makan
bersama orang miskin, maka hendaklah kita mendahulukan mereka.
Disadur dari: Adab adab Harian
Muslim, Ibnu Katsir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar