Pertumbuhan dan
Efesiensi Pakan Ikan Nila (Oreochromis
niloticus) Yang Diberi Pakan Buatan Berbasis Kiambang (Salvina molesta)
Salah satu komoditas
perikanan Indonesia yang mempunyai prospek cerah untuk dikembangkan adalah ikan
nila (Oreochromis niloticus) karena
memiliki respon yang baik terhadap lingkungan dan pertumbuhan relatif cepat.
Ditinjau dari kebiasaan makannya, ikan nila adalah pemakan segala (omnivora),
sehngga mudah untuk diberikan pakan tambahan. Untuk pemeliharaan secara
intensif maka dibutuhkan makanan tambahan berupa pellet. Ikan nila tumbuh lebih
cepat meski diberikan pellet yang mengandung protein 20%-25%.
Kiambang (Salvina molesta) adalah tumbuhan air
berupa paku air atau gulma air yang biasa mendominasi perairan rawa. Kiambang
dapat tumbuh cepat dan cukup melimpah dipersawahan, rawa, danau, kolam dan
genangan air. secara morfologi, kiambang memiliki 2 tipe daun yang berbeda.
Daun pertama yang tumbuh di permukaan air berbentuk cuping agak melingkar,
berklorofil dan permukaannya ditumbuhi rambut berwarna agak putih agak
transparan, sedangkan tipe kedua daun tereduksi menjadi akar sehingga berfungsi
sbagai penyerap makanan.
Tujuan penelitian
adalah mengetahui pertumbuhan dan efesiensi pakan ikan nila yang diberi pakan
buatan berbasisi kiambang yang telah difermentasikan dengan Rhyzopus oryzae. Adapun komposisi pakan
uji tercantum dalam tabel berikut ;
Tabel 1. Komposisi
Pakan Uji
No
|
Bahan
|
Komposisi (%)
|
1
|
Kiambang
|
18
|
2
|
Kacang putih
|
21
|
3
|
Ikan rucah
|
21
|
4
|
Kepala udang
|
21
|
5
|
Ampas kelapa
|
18
|
6
|
Kanji
|
0.5
|
7
|
Vitamin dna
mineral
|
0.5
|
|
Jumlah
|
100
|
Sebelum pakan buatan
berbasis kiambang yang telah difermentasikan dengan Rhyzopus oryzae ini diberikan ke ikan uji (nila), terlebih dahulu
dianalisis untuk melihat komposisi nutrisinya. Hasil analisis proksimat
tercantum dalam tabel berikut ;
Tabel 2. Hasil
Analisis Proksimat Pakan Uji (Kiambang)
No
|
Komposisi Nutrisi
|
Tepung Kiambang
|
Tepung Kiambang (fermentasi)
|
Pakan Uji
|
1
|
Protein (%)
|
19,56
|
13,30
|
28,03
|
2
|
Lemak (%)
|
3,25
|
2,03
|
5,67
|
3
|
Karbohidrat (%)
|
21,98
|
44,98
|
38,51
|
4
|
Serat Kasar (%)
|
15,24
|
20,48
|
4,55
|
5
|
Abu (%)
|
14,74
|
13,09
|
8,50
|
6
|
Air (%)
|
49,19
|
26,60
|
19,29
|
Berdasarkan hasil
analisis pakan buatan berbasis kiambang yang telah difermentasikan dengan Rhyzopus oryzae yang diberikan pada ikan
uji menunjukan kisaran protein, lemak, karbohidrat, serat kasar, dan abu yang
cukup baik untuk pertumbuhan dan perkembangan ikan secara umum. Bahwa secara
umum kebutuhan ikan akan protein berkisar antara 20-60%, lemak 4-18%, karbohidrat
10-50%, serat tidak boleh >8% dan kadar abu dalam pakan maksimal 15%.
Pertumbuhan ikan
nila yang diamati adalah pertumbuhan mutlak dan pertumbuhan relatif, tercantum
dalam tabel berikut ;
Tabel 3. Rata-rata
Pertumbuhan Mutlak dan Pertumbuhan Relatif Ikan Uji
Perlakuan
|
Berat Rata-rata (g)
|
Pertumbuhan Mutlak (%)
|
Pertumbuhan Relatif (%)
|
|
Awal
|
Akhir
|
|||
A
|
52,5
|
508,33
|
455,83
|
878,30
|
B
|
73,25
|
752,5
|
678,25
|
954,59
|
C
|
102
|
1,000
|
898,0
|
1.182,05
|
Keterangan :
Perlakuan A : Padat tebar 50 ekor/m2
Perlakuan B : Padat tebar 75 ekor/m2
Perlakuan C : Padat tebar 100 ekor/m2
Nilai laju
pertumbuhan relatif menunjukan hasil berbanding lurus dengan pertumbuhan
mutlak, berdasarkan hasil uji analisis keragaman (Anova) menunjukan F hitung
11,461>F Tabel 5% (5,41) dan 1% (10,92), berarti terima H1 dan tolak H0.
Rasio Konversi Pakan
(FCR) dan Efesiensi Pemanfaatan Pakan
Konversi pakan
merupakan perbandingan antara jumlah pakan yang diberikan dengan jumlah bobot
ikan yang dihasilkan. Semakin kecil nilai konversi pakan berarti tingkat
efesiensi pemanfaatan pakan lebih baik. Hasil rata-rata nilai konversi pakan
pada setiap perlakuan selama pemeliharaan terlihat dalam tabel berikut ;
Tabel 4. Nilai Konversi Pakan, Efesiensi Pakan dan Kelangsungan Hidup
Ikan Uji Selama Masa pemeliharaan
Perlakuan
|
Nilai Konversi Pakan
|
Nilai Efesiensi Pakan (%)
|
Kelangsungan Hidup (%)
|
A
|
1.12
|
89.65
|
100
|
B
|
1.11
|
90.26
|
100
|
C
|
1.12
|
89.72
|
100
|
Nilai konversi pakan
menunjukan seberapa besar pakan yang dikonsumsi menjadi biomassa tubuh ikan.
Hasil analisis menunjukan nilai konversi pakan adalah 1,11 – 1,12. Pakan buatan
yang diberikan mempunyai kualitas yang cukup baik, karena pakan yang diberikan
benar-benar dapat dimanfaatkan oleh ikan untuk pertumbuhan bobot yang maksimal.
Berdasarkan hasil uji analisis keragaman (Anova), menunjukan F hitung0,106<F
tabel 5% (5,14) dan 10% (10,92), berarti diterima H0 dan tolak H1, dengan
demikian padat penebaran yang berbeda tidak berpengaruh nyata terhadap rasio
konversi ikan. Nilai konversi pakan dipengaruhi oleh protein pakan, protein
pakan yang sesuai dengan kebutuhan nutrisi ikan mengakibatkan pemberian pakan
lebih efesien.
Kelangsungan Hidup
(SR)
Kelangsungan hidup
(survival rate) merupakan presentase ikan uji yang hidup pada akhir
pemeliharaan dari jumlah ikan yang ditebar pada saat pemeliharaan dalam suatu
wadah. Kelangsungan hidup ikan sangat ditentukan oleh pakan dan kondisi
lingkungan sekitar. Pemberian pakan dengan kualitas dan kuantitas yang cukup
serta kondisi lingkungan yang baik, maka dapat menunjang keberlangsungan hidup
ikan nila.
Sumber :
1.
Pertumbuhan dan Efesiensi Pakan Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Yang Diberi Pakan
Buatan Berbasis Kiambang. Hasil Penelitian Rina Iskandar dan Elrifadah yang
dipublikasikan dalam jurnal Ziraa’ah Volume 40 Nomor 1, Februari 2015, Halaman
18-24.
2. 2. Himasper.Ik.ipb.ac.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar