Analisa Pertumbuhan
Ikan Nila (Oreachromis niloticus)
yang Dipelihara Pada
Keramba Jaring Apung
Dengan Kepadatan yang Berbeda
Pertumbuhan ikan
nila sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya kepadatan.
Pengaturan padata penebaran dilakukan untuk meminimalisir kompetisi atau
individu ikan salah satunya kompetisi ruang gerak. Disamping pertumbuhan yang
lebih baik, padat penebaran yang tepat juga dapat menurunkan angka mortalitas,
sehingga diharapkan angka kelulusanhidupnya akan tinggi.
Padat penebaran akan
menentukan tingkat intensitas pemeliharaan. Semakin tinggi padat penebaran
berarti semakin banyak jumlah/ biomassa ikan per satuan luas maka akan semakin
tinggi pula tingkat pemeliharaannya. Pada padat penebaran yang tinggi akan
berdampak terhadap besarnya kebutuhan oksigen dan pakan serta buangan
metabolisme seperti feses, amoniak, dan karbodioksida yang banyak.
Padat penebaran
sangatlah tergantung pada jenis ikan, ukuran tebar, lama pemeliharaan, ukuran
panen, dan tujuan pembesaran. Sehingga padat tebar ikan dalam tiap petak
keramba jaring apung menjadi berbeda-beda. Padat penebaran produksi ikan
konsumsi berbeda dengan produksi calon induk. Secara umum padat tebar ikan
untuk pembesaran ikan konsumsi lebih tinggi dibandingkan pemeliharaan calon
induk atau induk ikan.
Penelitian dilakukan
oleh Erma Yunita Islami, Fajar Basuki dan Tita Elfitasari yang bertujuan untuk
mengetahui pengaruh kepadatan yang berbeda dan untuk mengetahui kepadatan yang
paling baik terhadap pertumbuhan, kelulusanhidup, dan efesiensi pemanfaatan
pakan (EEP) pada ikan nila larasati (Oreochromis
niloticus) yang dipelihara di KJA Wadaslintang.
Penelitian
menggunakan metode eksperimental yang dilakukan di lapangan, rancangan percobaan
yang dilakukan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 3
ulangan, sbb :
A = ikan nila
dipelihara pada KJA dengan kepadatan 50 ekor/ m3
B = ikan nila
dipelihara pada KJA dengan kepadatan 75 ekor/ m3
C = ikan nila
dipelihara pada KJA dengan kepadatan 100 ekor/ m3
1.
Bobot Individu Mutlak
Menurut Effendi (1979)
pertumbuhan bobot individu mutlak dapat dihitung dengan rumus :
W = Wt – Wo
W =
Pertumbuhan bobot individu mutlak (gr)
Wt = Bobot ikan akhir (gr)
Wo = Bobo ikan awal (gr)
Pengamatan pertumbuhan bobot
mutlak menunjukan bahwa ikan nila yang dipelihara pada KJA dengan kepadatan 50 ekor/ m3 memiliki pertumbuhan
tertinggi, yaitu sebesar 356,07±2,65, diikuti kepadatan 75 ekor/ m3 sebesar 297,45±5,13 dan
kepadatan 100 ekor/ m3 sebesar 196,67±20,27.
2.
Laju Pertumbuhan Relatif
Menurut Effendi (1979) Laju
Pertumbuhan Relatif dapat dihitung dengan rumus :
RGR = Wt – Wo x 100%
Wo x t
RGR = Relative Growth Rate (%)
Wo = Bobo ikan awal (gr)
Wt = Bobot ikan akhir (gr)
T = Waktu (hari)
Berdasarkan pengamatan nilai
laju pertumbuhan relatif (RGR) tertinggi pada ikan nila dengan kepadatan
sebesar 5,73±0,02, diikuti kepadatan 100 ekor/ m3 sebesar 5,32±0,05 dan
kepadatan 75 ekor/ m3 sebesar 4,48±0,43.
Efesiensi
Pemanfaatan Pakan
Menurut Tacon (1987) Efesiensi
Pemanfaatan Pakan dapat dihitung dengan rumus :
EPP = Wt – Wo x 100 %
F
EFP = Efesiensi Pemanfaatan Pakan (%)
Wo = Bobot ikan awal (gr)
Wt = Bobot ikan akhir (gr)
T = Waktu (hari)
Pengamatan Efesiensi
Pemanfaatan Pakan menunjukan bahwa ikan
nila yang dipelihara pada KJA dengan kepadatan 50 ekor/ m3 memiliki pertumbuhan
tertinggi, yaitu sebesar 48,68±0,22, diikuti kepadatan 75 ekor/ m3 sebesar 35,32±0,38 dan
kepadatan 100 ekor/ m3 sebesar 18,18±0,26.
3.
Kelulusanhidup
Menurut Effendi (1979) Kelulusanhidup
dapat dihitung dengan rumus :
SR = No x100%
Nt
SR = Kelulusanhidup (100%)
No = Jumlah ikan pada awal (ekor)
Nt = Jumlah ikan pada akhir (ekor)
Pengamatan kelulusanhidup
menunjukan bahwa ikan nila yang dipelihara pada KJA dengan kepadatan 50 ekor/ m3 memiliki pertumbuhan
tertinggi, yaitu sebesar 98,62±0,61, diikuti kepadatan 75 ekor/ m3 sebesar 96,62±0,80 dan
kepadatan 100 ekor/ m3 sebesar 97,67±0,38.
Dari hasil
penelitian yang telah dilakukan didapatkan kesimpulan bahwa perbedaan kepadatan
memberikan pengaruh nyata pada laju pertumbuhan relatif (RGR )dan efesiensi
pemanfaatan pakan (EPP), tetapi tidak berpengaruh pada kelulusanhidup. Kepadatan yang direkomendasikan untuk
pembesaran ikan nila dalam KJA adalah 50 ekor/ m3 karena memberikan
hasil nilai terbaik.
Sumber :
Artikel “Analisa
Pertumbuhan Ikan Nila Larasati (Oreochromis
niloicus) yang Dipelihara pada KJA Wadaslintang Dengan Kepadatan Berbeda
oleh Erma Yunita Islami, Fajar Basuki dan Tita Elfitasari.
Journal of
Acuaculture Management and Technology, Volume 2 Nomor 4 Tahun 2013. Halaman
115-121.
* AYUK JOIN DAN RASAKAN SENSASI BERMAIN *
BalasHapusAdu Ayam
Adu Ayam Bangkok
Adu Ayam Sampai Mati
Agen S128
Agen Sabung Ayam
Sabung Ayam Online Terpercaya
* KUNJUNGI SITUS KAMI DI *
http://www.gorengayam.co
* HANYA DI SINI ANDA BISA MERASAKAN KEMENANGAN TERUS MENERUS *
http://gulaiayammarketing.blogspot.com/2018/09/menjelaskan-style-kaki-pada-sabung-ayam.html