Penyuluh Perikanan

Penyuluh Perikanan
Pulau Tinggi

Jumat, 03 Maret 2017

Seri Penanganan Ikan Pasca-Panen Bagian 3 :Teknik Penebaran Benih Ikan

Seri Penanganan Ikan Pasca-Panen Bagian 3 :
Teknik Penebaran Benih Ikan
  
      
Pasca-panen merupakan akifitas yang dilakukan setelah pembudidaya mendapatkan produksi ikan yang diinginkan. Kegiatan pasca-panen meliputi pengemasan, pengangkutan dan penebaran benih ikan. Kegiatan penanganan ikan pasca-panen sebaiknya dilakukan secara baik dan benar, agar kualitas tetap terjaga sehingga harga jual tidak turun.
Pada artikel seri 3 ini akan dibahas mengenai teknik penebaran benih ikan yang baik dan benar. Setelah benih ikan sampai ke lokasi budidaya, maka benih ikan segera akan ditebar ke dalam wadah budidaya, dalam penebaran benih ikan hal yang tidak boleh dilewatkan adalah aklimasi dan aklimatisasi. Apa sih perbedaan aklimasi dan aklimatisasi ?


Aklimasi adalah proses penyesuaian biota air terhadap satu parameter kualitas air di perairan tempat budidaya. Sedangkan aklimatisasi adalah penyesuaian biota air terhadap faktor-faktor kualitas air pada lingkungan barunya seperti suhu, pH, alkalinitas, dan sebagainya. Mengapa benih ikan yang akan ditebar harus diaklimatisasi ? Ya, karena ikan adalah binatang berdarah dingin (Poikiloterm) dimana suhu tubuhnya sama dengan suhu lingkungannya. Jadi apabila lingkungannya berganti dimana suhu lingkungan hidupnya yang baru juga berganti. Yang menjadi masalah adalah apabila perbedaan suhu lingkungan asal dan lingkungan baru berbeda terlalu besar maka ikan-ikan akan stres. Maka aklimatisasi bertujuan untuk meminimalisir kemungkinan akan terjadi “shock atau stres” bagi biota air tersebut, dimana biota air akan terganggu fungsi fisiologisnya bahkan bisa lebih parah lagi mengakibatkan kematian. Terlebih bagi biota air yang sudah dalam kondisi lemah akan lebih fatal lagi. Sedangkan aklimasi adalah penyesuaian biota air terhadap satu faktor kualitas air saja, misalnya penyesuaian suhu atau pH saja.

Bagaimana proses aklimatisasi benih ikan yang baik dan benar ?, berikut ini adalah tahapan proses aklimatisasi ;
1)    Benih ikan didalam kemasan kantong plastik diapungkan didalam wadah budidaya. Biarkan kantong plastik mengapung selama lebih kurang 30 menit agar suhu di dalam kantong kemasan sama dengan suhu di dalam wadah (proses aklimasi).
2)    Setelah 30 menit, kantong dibuka satu persatu, tambahkan air dari wadah atau air lingkungan sebanyak kira-kira 1/4 dari volume air kemasan ke dalam kantong tersebut, biarkan selama 15 menit. Perlu diperhatikan agar setelah kantong dibuka posisinya di air tidak miring, sehingga air tidak masuk.
3)    Setelah 15 menit, tambahkan lagi air wadah sebanyak 1/4 volume volume air kantong ke dalam kantong-kantong, lalu biarkan kurang lebih 30 menit. Penambahan air wadah atau lingkungan wadah ke dalam kantong untuk menyesuaikan pH dan alkalinitas (salinitas untuk ikan payau dan laut) air dalam kantong dengan air kolam/tambak secara bertahap.
4)    Setelah dilakukan dua kali penambahan air media pada kantong, maka diperkirakan salinitas air di kedua tempat sudah sama atau mendekati sama. Bila pembudidaya memiliki alat pengukur kadar garam, seyogyanya kadar garam diukur. Jika ada perbedaan kadar garam antara air kemasan benih dan air petakan perbedaannya tidak boleh terlalu besar melebihi 5 ppt. Jika ternyata perbedaan lebih besar, masukkan lagi air kolam/ tambak ¼ volume lagi ke dalam kantung dan biarkan tenang selama 30 menit.
5)    Selanjutnya, periksa apakah benih sehat. Benih yang sehat akan berenang dengan gesit. Apabila sudah dipastikan bahwa benih sudah melakukan aktifitas berenang dengan aktif, maka saatnya kantong-kantong dimiringkan hingga benih-benih dapat berenang keluar sendiri dari kantong dan menyebar ke dalam kolam/tambak. Namun jangan lupa ambillah data tentang waktu penebaran (hari, tanggal, jam), jumlah populasi benih yang ditebar, biomassa rata-rata, dan biomassa total, sebagai data awal untuk menentukan kebutuhan pakan. Ketika sampling data awal ini juga sangat dibutuhkan, karena untuk menduga pertumbuhan biomassa ikan dan perhitungan FCR harus diketahui data awal ini.




Sumber :
1.     Buku Teks Bahan Ajr Siswa : Teknik Pemdesaran Ikan. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, 2015.
2.     Agribisnis Perikanan. Penebaran Swadaya, 2010.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar