Pupuk & Kebutuhannya Untuk Tanaman
Pupuk di definisikan
sebagai material yang ditambahkan kedalam tanah atau melalui tajuk dengan
tujuan untuk melengkapi ketersediaan unsur hara bagi tanaman. Tanaman untuk
menunjang kehidupan dan produksinya membutuhkan 16 unsur yaitu:
1. Carbon (C)
2. Oxygen (O)
3. Hidrogen (H)
Ketiga unsur tersebut
selalu tersedia di alam bebas dan gratis
di berikan oleh yang Maha Kuasa. Masih ada 13 unsur hara lagi yaitu unsur hara
makro dan mikro. Unsur hara makro yaitu unsur hara yang banyak di butuhkan
tanaman, yaitu:
1. Nitrogen (N) 2. Phospor (P) 3. Kalium (K)
4. Kalsium (CaO) 5. Magnesium (MgO) 6. Sulfur (S). Sementara yang di maksud
dengan unsur hara mikro adalah unsur
hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang relatif sedikit atau
sangat kecil, yaitu: Seng (Zn, Besi (Fe), Mangan (Mn), Tembaga (Cu), Boron (B),
Molibdenum (Mo), dan Chlor (Cl). Berikut akan di uraikan satu persatu tentang
unsur hara makro meliputi kegunaan dan fungsinya serta efek kekurangannya,
sumber dan nama-nama pupuk dan kandungannya. Dengan memahami unsur hara yang di
butuhkan tanaman, dan nama pupuk serta kandungannya, di harapkan pemupukan yang
lebih sempurna, sehingga tanaman akan berproduksi optimal dengan kualitas yang
lebih baik.
Pemberian pupuk untuk tanaman
Unsur Hara dalam
tanah akan selalu berkurang karena beberapa faktor, pertama unsur hara
terpakai oleh tanaman untuk menunjang kehidupan dan produksinya, sehingga unsur
hara terbawa keluar bersama panen, baik berupa buah, bunga, biji dan dedaunan.Kedua,
unsur hara juga bisa hilang karena faktor
pencucian karena hujan dan terbawa aliran air keluar areal lahan atau
masuk kedalam lapisan tanah. Karena sebab itulah maka pemupukan diperlukan agar
tanaman tetap dapat berproduksi.
Perlu diketahui
jumlah unsur hara yang keluar dari tanah/tanaman. Setiap jenis tanaman untuk
menghasilkan jumlah panen tertentu mengeluarkan unsur hara dan terangkut
bersama panen dalam jumlah yang berbeda.
Semua unsur hara yang
keluar bersama panen dan hilang hanyut tercuci air hujan, harus digantikan
dengan unsur hara baru, agar tanaman dapat menghasilkan produksi yang
memuaskan. Itulah gunanya melakukan pemupukan yang sempurna. Pemupukan dengan
unsur hara yang lengkap (N,P,K,S,CaO,MgO) akan menghasilkan produksi yang
memuaskan.
Unsur Hara
Fosfor (P)
1. Unsur Hara
Makro : Fosfor (P)
2. Nama Pupuk : TSP, SP 36, CIRP, Pospat
Alam
3. Fungsi Fosfor :
- Mempercepat Pertumbuhan akar semai
- Memperkuat batang tubuh tanaman
- Mempercepat proses pembungaan, pemasakan buah
dan biji-bijian
- Meningkatkan produksi buah dan
biji-bijian
4. Sumber - sumber Fosfor
(P) :
- Bahan organik, pupuk kandang, dan
lainnya
- Bahan tambang mineral alami seperti
CIRP
- Pupuk buatan pabrik seperti TSP, SP
36 dll.
5. Gejala kekurangan
Fosfor :
- Daun berubah berwarna tua atau
tampak mengkilap kemerahan
- Tepi Daun, cabang dan batang berwarna merah
ungu, lalu - berubah menjadi kuning, buah kecil, pematangan buah lambat
- Perkembangan bentuk dan warna buah jelek, biji
berkembang tidak normal, akar lambat berkembang
Unsur Hara
Kalium (K)
1. Unsur Hara
Makro : Kalium (K)
2. Nama pupuk : KCL, ZK, Kalium Majemuk dll.
3. Fungsi Kalium :
- Pembentukan protein dan karbohidrat
- Membantu membuka dan menutup stomata
- Meningkatkan daya tahan terhdp
penyakit tanaman & serangan hama
- memperluas pertumbuhan akar tanaman
- Efisiensi penggunaan air (ketahanan pada masa
kekeringan)
- Memperbaiki ukuran dan kwalitas buah pada masa
generatif dan menambah rasa
manis/enak pada buah
- Memperkuat tubuh tanaman supaya daun, bunga dan
buah tidak mudah rontok.
4. Gejala kekurangan
Kalium :
- Daun terlihat lebih tua, mengerut keriting dan
timbul bercak-bercak merah coklat lalu kering dan mati
- Buah tumbuh tidak sempurna, kecil, mutunya jelek
dan tidak tahan simpan (cepat busuk)
- Kematangan buah terhambat, ukuran kecil dan
mudah rontok
- Batang dan cabang lemah mudah rebah
- Biji buah menjadi kempes mengkerut
Unsur Hara
Kalsium (CaO) & Magnesium (MgO)
1. Unsur hara
makro : Kalsium (CaO) dan Magnesium
(MgO)
2. Nama pupuk : Dolomit Super Prima (Pupuk
DSP)
3. Fungsi Kalsium
(CaO) & Magnesium (MgO) :
-
Mengoreksi keasaman tanah agar sesuai dengan pH yang diperlukan tanaman, kolam dan tambak
- Menetralisir kejenuhan zat - zat yang meracuni
tanah, tanaman, kolam dan tambak bilamana zat tersebut berlebihan seperti zat
Al (alumunium), Fe (zat besi), Cu (Tembaga)
- Meningkatkan efektifitas dan efisiensi
penyerapan zat - zat hara yang sudah ada dalam tanah baik yang berasal dari
bahan organik maupun pemberian pupuk lainnya seperti Urea, TSP, dan Kcl
-
Menjaga tingkat ketersediaan unsur hara mikro sesuai kebutuhan tanaman. Artinya dengan Kalsium (CaO) dan Magnesium (MgO) yang cukup unsur mikropun
memadai
- Memperbaiki porositas tanah, struktur serta
aerasi tanah sekaligus bermanfaat bagi mikrobiologi dan kimiawi tanah sehingga
tanah menjadi gembur, sirkulasi udara dalam tanah lancar dan menjadikan akar
semai bebas bergerak menghisap unsur hara dari tanah
-
Aktifator berbagai jenis enzim tanaman, merangsang pembentukan senyawa lemak dan minyak, serta karbohidrat
- Membantu translokasi pati dan
distribusi phospor didalam tubuh
tanaman
-
Unsur pembentuk warna daun (Klorofil), sehingga tercipta hijau daun yang sempurna
- Kalsium dan magnesium yang diberikan pada tambak
/ kolam ikan adalah salah satu cara konvensional mempertinggi produktifitas
kolam / tambak serta sebagai cara sanitasi untuk membersihkan kolam / tambak dari hama dan penyakit
4. Gejala kekurangan
Kalsium (CaO) dan Magnesium (MgO) :
-
Pada tanaman penghasil biji-bijian akan menghasilkan biji lemah, keriput, dan kempes tidak berisi
- Kuncup bunga dan buah busuk dan
akhirnya akan gugur
- Matinya titik tumbuh pada pucuk dan
akar tanaman
-
Tepi daun muda mengalami klorosis lalu menjalar ketulang daun, kuncup tanaman atau tunas muda mati
- Pada daun tua tampak bercak coklat,
lalu menguning, mengering lalu mati
5. Dampak dan
kerugian kekurangan Kalsium dan Magnesium :
- Kekurangan Kalsium dan Magnesium dalam tanah,
menjadikan tanah bereaksi masam, mengakibatkan unsur hara lain seperti Phospor
dan Kalium terikat sehingga tak terserap oleh tanaman dengan maksimal, pempukan
yang diberikan kurang efektif dan tidak efisien. produktifitas tanaman menurun
rendah dengan mutu hasil kurang baik. secara ekonomis merugikan karena
pendapatan rendah.
- Kekurangan Kalsium dan Magnesium akan menaikkan
unsur Al (Alumunium), Fe (zat besi), Mn
(mangan), Zn (sen) dan Cu (tembaga), unsur tersebut dalam jumlah berlebihan
akan menjadi racun bagi tanah, mengganggu tanaman, kolam dan tambak
- Denutrisi pada tanaman mengakibatkan daya tahan
tanaman terhadap serangan hama dan
penyakit menjadi rendah, tanaman mudah
terserang hama dan penyakit, demikian pula dengan udang, ikan dan rumput laut
yang berada pada tanah yang kekurangan Kalsium dan magnesium
Unsur Hara
Nitrogen (N)
1. Unsur Hara
(Makro) : Nitrogen (N)
2. Nama pupuk : Urea, ZA, Amonium
Sulfat
3. Fungsi
Nitrogen :
- Meningkatkan pertumbuhan tanaman
- Meningkatkan kadar protein dalam tanah
- Meningkatkan tanaman penghasil dedaunan seperti
sayuran dan rerumputan ternak
- Meningkatkan perkembangbiakan
mikroorganisme dalam tanah
4. Sumber-sumber
nitrogen :
a. Nitrogen antara lain bersumber dari pupuk
buatan pabrik seperti urea, ZA, dan Amonium Sulfat.
b. Udara merupakan sumber nitrogen paling
besar yang dalam proses pemanfaatannya
oleh tanaman melalui perubahan terlebih dahulu, dalam bentuk amonia dan nitrat
yang sampai ketanah melalui air hujan, atau yang di ikat oleh bakteri pengikat
nitrogen.
c. Sumber nitrogen
lainnya adalah pupuk kandang dan bahan2 organis lainnya.
5. Gejala kekurangan
nitrogen :
Tanaman tumbuh kurus
kerempeng, daun tua berwarna hijau muda, lalu berubah menjadi
kekuning-kuningan, jaringatanaman mengering dan mati, buah kerdil, kecil dan
cepat masak lalu rontok.
6. Kelebihan nitrogen
berakibat :
- Menghasilkan tunas muda yang lembek / lemah dan
vegetatif
- Kurang menghasilkan biji dan
biji-bijian
- Menperlambat pemasakan / penuaan
buah dan biji-bijian
-
Mengasamkan reaksi tanah, menurunkan PH tanah, dan merugikan tanaman, sebab akan mengikat unsur hara lain, sehingga akan sulit diserap tanaman.
- Pemupukan jadi kurang efektif dan
tidak efisien.
** Diolah dari berbagai
sumber.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar