Mengenal Sistem
Resirkulasi Dalam Budidaya Ikan
Pengembangan industri akuakultur untuk
meningkatkan produksi dibatasi oleh beberapa faktor diantaranya adalah
keterbatasan air, lahan dan polusi terhadap lingkungan. Air sebagai media
pemeliharaan ikan harus selalu tersedia baik secara kuantitas dan kualitas yang
layak untuk proses kegiatan budidaya ikan. Intensifikasi budidaya melalui padat
tebar dan laju pemberian pakan yang tinggi dapat menimbulkan masalah kualitas
air, walaupun ikan mengkonsumsi sebagian besar pakan yang diberikan tetapi
prosentase terbesar diekskresikan menjadi bahan buangan metabolik (nitrogen).
Usaha yang dapat dilakukan untuk menanggulangi permasalahan diatas adalah
mengaplikasikan sistem resirkulasi akuakultur.
Sistem resirkulasi pada prinsipnya adalah
penggunaan kembali air yang telah dikeluarkan dari kegiatan budidaya ikan,
fokus utama pada sistem resirkulasi adalah pemindahan amonia zat hasil proses
metabolisme ikan. Sistem resirkulasi adlah alternatif yang dapat digunakan pada
budidaya ikan secara intensif dengan media filter yang berbeda yaitu zeolit,
kijing taiwan (Anodonta woodiana) dan
selada (Lactuca sativa). Contoh
budidaya ikan yang menggunakan sistem resirkulasi yang populer adalah akuaponik. Akuaponik adalah sistem teknologi budidaya yang
menggabungkan antara budidaya ikan dengan tanaman sayuran dalam satu wadah,
inti dasar dari sistem teknologi ini adalah penyediaan air yang optimum untuk
masing-masing komoditas dengan memanfaatkan sistem resirkulasi. Konsep sistem
resirkulasi pada akuaponik adalah memanfaatkan kembali air yang telah digunakan
dalam budidaya ikan dialirkan dengan pompa air melalui pipa paralon ke filter
biologi (tanaman sayuran) dan fisika (batu arang) yang juga berfungsi sebagai
wadah tanaman, kemudian air tersebut dialirkan kembali ke dalam kolam secara
gravitasi. Akuarium bisa juga sebagai model contoh paling sederhana dalam
penerapan sistem resirkulasi, dimana air akan digunakan secara kontinue dan
rutin untuk budidaya ikan. Penambahan air akan dilakukan jika ketersediaan
volumenya berkurang karena proses penguapan atau terjadi kebocoran, sedangkan
pengurangan sejumlah volume air akan dilakukan jika kondisi kualitas air sudah
terlalu jenuh atau berdampak buruk bagi kesehatan ikan budidaya.
Gambar Kolam akuaponik
Sistem
resirkulasi mengkondisikan kotoran ikan, sisa pakan, dan senyawa serta gas
hasil efek samping dari kotoran ikan dijebak dalam tangki pengendapan dan
filtrasi. Setelah melalui tahapan tersebut diharapkan air yang kembali ke dalam
kolam memiliki kandungan kotoran dan senyawa berbahaya yang sudah direduksi
atau berkurang, sehingga bakteri pathogen tidak berkembang, kesehatan dan daya
tahan ikan terjaga, nafsu makan ikan tidak menurun, dan dampaknya pertumbuhan
ikan tidak terhambat dan tingkat kematian dapat diminimalisir.
Tujuan penerapan budidaya ikan sistem
resirkulasi adalah sebagai berikut :
1.
Menghemat dalam penggunaan air dan lahan
2.
Tidak merubah kontur asli tanah
3.
Kestabilan sistem dari gangguan cuaca dan
lingkungan (hama dan penyakit)
4.
Menaikan efesiensi dan produktifitas dengan
sistem padat tebar tinggi
5.
Pengendalian budidaya sepenuhnya pada
pembudidaya, bukan kepada lingkungan
6.
Sistem resirkulasi dapat
diintegrasikan dengan budiaya lain seperti budidaya cacing sutra, pembuatan pupuk organik, pertanian (akuaponik), sehingga disebut pertanian yang terintegrasi
(integrated farming system).
Sistem
resirkulasi memiliki batasan dan syarat yang harus dipenuhi sebagai berikut :
1.
Harus
adanya sumber listrik yang cukup
2.
Memperhitungkan
investasi yang dikeluarkan dan overhead terhadap harga jual komoditi
3.
Memahami
sistem budidaya ikan dan cara kerja masing-masing model alat agar tidak salah
dalam membuat konfigurasi alat filtrasi
4.
Sistem
ini tetap masih membutuhkan sumber air
Gambar penerapan sistem
resirkulasi secara sederhana
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Putra
dkk (2011), menyatakan bahwa pemeliharaan ikan nila (Oreochromis niloticus) pada sistem
resirkulasi berdampak positif yaitu meningkatkan laju pertumbuhan harian dan
kelangsungan hidup ikan budidaya. Oleh karena itu penerapan budidaya ikan
menggunakan sistem
resirkulasi sangat direkomendasikan untuk pelaku usaha (pembudidaya), hal ini
mengingat keterbatasan lahan dan ketersediaan air untuk kegiatan budidaya ikan
dalam mendukung peningkatan produksi perikanan budidaya.
Sumber :
1)
bp.blogspot.com
2) ilmuikan.com
3) Lele-ras-system.blogspot.com
4)
Putra,
Iskandar, dkk. Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Ikan Nila Oreochromis niloticus Dalam Sistem
Resirkulasi. Jurnal Perikanan dan Kelautan 16, 1 (2011) : 56-63.
5) Nugroho, Estu dan Sutrisno. 2010. Budidaya Ikan dan Sayuran dengan Sistem
Akuaponik. Penebar Swadaya, Jakarta.
pengetahuannyg sangat bermanfaat
BalasHapusterima kasih sudah berbagi dan salam sukses selalu
apakah bisa buat budidaya ikan laut
BalasHapus