Pembesaran Ikan Lele
(Clarias sp.)
PERSIAPAN
LAHAN
PENGERINGAN
KOLAM
1)
Tujuan pengeringan untuk meningkatkan produksi, memperbaiki
pematang, jugamerupakan salah satu bentuk kontrol alami terhadap pengganggu
ataupun predator, dan menyebabkan terjadinya mineralisasi dari kandungan
organik dan mengoksidasi asam organik.
2)
Lamanya pengeringan ini tergantung pada keadaan cuaca, lamanya
pengeringan atau penjemuran tergantung pada cuaca. Jika cuaca baik, pengeringan
dasar kolam cukup selama 2-3 hari.
3)
Setelah dikeringkan dilakukan pembuangan lumpur yang menumpuk di
dasar kolam sehingga ketebalan lumpur dari 20-30 cm menjadi 10-15 cm. Lumpur
yang terbuang digunakan untuk menutupi kebocoran yang ada pada pematang.
PEMUPUKAN
DAN PENGAPURAN
1)
Setelah dikeringkan, kolam dipupuk. Pupuk yang digunakan biasanya
berupa pupuk organik, misalnya kotoran ayam.
2)
Kotoran ayam ini disebarkan secara merata di seluruh dasar
kolam. Untuk kolam berukuran sekitar 20 m2, biasanya digunakan 5 kg
kotoran ayam.
3)
Dosis kapur untuk kolam baru dan kolam yang telah dipakai dibedakan.
Untuk kolam baru biasanya 20-150 kg per 100 m2, sedangkan untuk
kolam yang sudah pernah dipakai 10-15 kg per 100 m2.
SUMBER
DAN KUALITAS AIR
1)
Sumber air untuk kegiatan pembesaran lele dapat berupa saluran
irigasi yang airnya dapat langsung disadap dengan menggunakan pipa paralon
ataupun bambu.
2)
Air yang baik digunakan untuk pembesaran lele dumbo nilai pH-nya
berkisar antara 6,5-8. Selain itu perlu diperhatikan bahwa kekeruhan juga dapat
mempengaruhi kegiatan pembesaran ikan lele.
3)
Kekeruhan ini sebaiknya tidak lebih dari 10 cm, sebab jika lebih
dari itu sangat besar kemungkinan terjadinya kekurangan oksigen dan ikan sulit
bernafas karena elemen insangnya tertutup partikel-partikel lumpur.
PEMASUKAN
AIR
1)
Pemasukan air biasanya dilakukan secara perlahan-lahan hingga
ketinggian air mencapai 20 cm.
2)
Setelah itu kolam didiamkan selama 2-3 hari agar pupuk mengalami
penguraian.
3)
Setelah 3 hari ketinggian dinaikkan hingga mencapai 70 cm. Debit
air yang masuk ke kolam biasanya sekitar 1 liter/detik.
PENGELOLAAN
KOLAM
1) Penebaran Benih
a)
Dalam proses penebaran aklimatisasi perlu dilakukan dalam rangka
penyesuaian ikan dari suatu lingkungan (keadaan) ke lingkungan yang baru atau
lingkungan yang berbeda.
b)
Penebaran benih ini biasanya dilakukan pada pagi hari sekuar
pukul 07.00-08.00, ini karena pada pagi hari suhu belum terlalu tinggi.
c)
Padat penebaran benih tergantung pada ukuran kolam, ukuran ikan
yang ditanam, serta lama masa
pemeliharaan. Pada ukuran lebih besar dari 5 cm, lele dapat ditebar dengan
kepadatan 5-8 ekor/m2 dan untuk benih berukuran 1-3 cm dapat ditebar
dengan kepadatan 10 ekor/m2. Kepadatan ini dapat ditingkatkan
apabila dikelola secara lebih intensif.
2) Pemberian Makanan
a)
Pada kegiatan pembesaran secara tradisional makanan alami
merupakan makanan utama, sedangkan pada kegiatan yang lebih intensif diberikan
makanan tambahan.
b)
Makanan tambahan ini dapat berupa sisa-sisa dapur, dedak ataupun
bangkai. Selain itu juga diberikan cacahan daging bekicot dan pelet yang
berkadar protein sekitar 20 -25 %.
c)
Makanan tambahan diberikan dengan disebar secara merata. Makanan
diberikan sekitar 2 kali sehari. Jumlah makanan yang diberikan setiap hari
sekitar 2-3% dari bobot tubuhnya.
3) Pergantian Air
Pergantian air dapat dilakukan sekitar 1 bulan sekali sebanyak
10-30 %.
4) Hama dan Penyakit
a)
Hama burung dapat diatasi dengan membuat kanopi dari jaring atau
waring bekas bisa juga menggunakan pengusir burung seperti di sawah , sedangkan
untuk pencegahan hama biawak kolam budidaya bisa pagar keliling atau memasang
perangkap dengan pancing
b)
Penyakit yang umum menyerang ikan lele adalah white spot (bercak
putih) penyebabnya adalah protozoa Ichthyoptirius
multifilis, dapat diobati dengan melakukan karantina ikan yang sakit dan
perendaman menggunakan malachite green dengan dosis 0,1 ppm (0,1 ml/ liter
air), biasanya pengobatan dengan perendaman dalam wadah ±20 liter air selama 1
jam sudah cukup efektif. Sedangkan untuk tindakan pencegahan dosis malachite
green yang direkomendasikan adalah setengah dari dosis pengobatan.
5) Pemanenan
a)
Pemanenan biasanya dapat dilakukan setelah bobotnya mencapai
sekitar 300 gram per ekor.
b)
Biasanya dapat dicapai setelah masa pemeliharaan sekitar 3-4
bulan.
c)
Pemanenan total dapat dilakukan pada pagi hari.
d)
Pada mulanya air kolam diturunkan ketinggiannya hingga mencapai
sekitar 10-15 cm.
e)
Ikan dapat dipanen dengan menggunakan jaring atau serok,
selanjutnya ditempatkan ke dalam wadah, misalnya ember, yang berisi air jernih.
Sumber : Direktorat
Pemberdayaan Masyarakat Pesisir,
Ditjen KP3K, Kementrian Kelautan dan Perikanan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar