Penyuluh Perikanan

Penyuluh Perikanan
Pulau Tinggi

Rabu, 05 Desember 2018

Cara pembuatan silase


Cara pembuatan silase


Pembuatan silase ikan, baik dalam skala kecil maupun skala besar dapat dilakukan dengan mudah dan murah. Adapun proses pembuatannya sangat sederhana, yaitu dengan mencairkan daging ikan dengan bantuan enzim, baik yang terdapat di dalam tubuh ikan itu sendiri, maupun yang dihasilkan oleh mikro-organisme tertentu, dan asam yang sengaja ditambahkan. Penambahan asama ini dimaksudkan untuk membantu menciptakan kondisi lingkungan yang memenuhi syarat dan terkontrol sehingga mampu menghambat pertumbuhan bakteri pembusuk maupun mikro-organisme lain serta dapat mempercepat proses pencairan daging ikan.

Berdasarkan bahan baku yang digunakan, pembuatan silase ikan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu ;

Bahan baku ikan mentah
Langkah pertama yang harus dilakuakn dalam pembuatan silase ikan adlah mencuci daging ikan yang digunakan sebagai bahan baku. Pencucian ini dimaksudkan untuk untuk membersihkan daging ikan dari kotoran maupun benda keras yang mungkin terdapat pada daging ikan, , terutama  bila bahan baku dari ikan diperoleh dari limbah pabrik pengalengan ikan. Pencucian sebaiknya dilakukan dengan air bersih yang mengalir. Setelah dicuci bersih, daging ikan dicincang sesuai dengan ukuran yang diharapkan, daging ikan kemudian digiling dengan alat penggiling daging sehingga lumat.
Ikan yang telah digiling halus dimasukan ke dalam sebuah wadah yang bersih untuk dibubuhi asam, untuk menghindari kerusakan karena korosi oleh asam sebaiknya digunakan wadah yang terbuat dari bahan plastik atau tanah. Tambahkan asam formiat berkadar 85% ke dalam wadah tersebut sebanyak 2-3 % dari berat total ikan yang akan diproses (jadi sekitar 3 liter untuk setiap 100 kg ikan). Tujuan untuk pemberian asam formiat adalah untuk menurunkan pH lingkungan dalam wadah hingga mencapai 4.5 atau lebih rendah lagi.  Selanjutnya ke dalam wadah tersebut ditambahkan pula asam propionat sebanyak 1% (1 liter untuk 100 kg ikan), tujuannya adalah untuk meningkatkan daya awet dari silase yang akan dihasilkan.


Bahan baku daging yang telah dibubuhi asam formiat dan propionat harus selalu diaduk agar keduanya benar-benar tercampur secara merata. Proses pengadukan dilakukan 3-4 kali sehari selama 4 hari pertama, sedangkan hari berikutnya cukup dilakukan pengadukan secara berkala. Bila semua langkah pengerjaannya dilakukan dengan benar, pada hari kelima telah tampak cairan yang berasal dari tubuh ikan, dengan demikian silase sudah dapat diberikan sebagai makanan ikan atau ternak. Bersamaan dengan timbulnya cairan yang berasal dari tubuh ikan, biasanya akan timbul pula cairan lemak yang ada segera dibuang karena jika dikonsumsi oleh ikan atau ternak dapat menimbulkan pengaruh kurang baik.

Untuk mendapatkan silase dalam bentuk kering, sebaiknya dilakukan penambahan karbohidrat (dedak, tepung kanji, tepung terigu, dsb) setelah dilakukan penambahan karbohidrat, silase dijemur hingga benar-benar kering. Produk silase yang telah dikeringkan dalam wadah yang bersih dan kering untuk kemudian digunakan sedikit sebagai makanan  ikan atau ternak. 

Bahan baku ikan telah dimasak   
Pross pembuatan silase dengan bahan baku ini sama seperti pada pembuatan silase dengan bahan baku ikan mentah, pertama ikan yang akan diolah dicuci dahulu dengan air bersih, kemudian dipotong kecil-kecil dan dicincang sampai halus, hasil cincangan selanjutnya digiling hingga lumat.
Gilingan daging ikan dimasukan ke dalam wadah yang bersih, kemudian direbus. Tabahkan sedikit air ke dalam wadah tersebut agar ikan tidak menjadi hangus, terutama ikan didasar wadah jumlah air yang ditambahkan tidak terlalu banyak, cukup setinggi 0,5-1 cm dari dasar wadah. Setelah direbus, tambahkan asam formiat dan propionat 1% dari berat total ikan yang akan diolah , langkah pengerjaan selanjutnya sama seperti pada pembuatan bahan baku ikan mentah.


Sumber : Bulletin Co-Fish No.2 - November 2002 (Artikel : Cara Pembuatan Silase, Hal. 8-10 )


Tidak ada komentar:

Posting Komentar