Penyuluh Perikanan

Penyuluh Perikanan
Pulau Tinggi

Kamis, 23 Juni 2016

Pokdakan Binaan Penyuluh Perikanan Kabupaten Bangka Selatan mengikuti pelatihan budidaya kerapu yang diselenggarakan oleh Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan (BP3) Medan

Pokdakan Binaan Penyuluh Perikanan Kabupaten Bangka Selatan mengikuti pelatihan budidaya kerapu yang diselenggarakan oleh  Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan (BP3) Medan



Bangka Selatan adalah kabupaten di Propinsi Kepulauan Bangka Belitung, secara keseluruhan luas Kabupaten Bangka Selatan adalah 3.607,08 km² atau 21,96 persen dari luas wilayah Propinsi Kepulauan Bangka Belitung sedangkan luas lautnya sebesar 10.640 km². Wilayah Kabupaten Bangka Selatan terbagi menjadi 8 kecamatan, dan terdapat 59 pulau kecil. Pulau - pulau kecil tersebut akan memberikan manfaat yang besar bagi pemerintah daerah serta masyarakat nelayan bila dapat dikelola secara bijaksana, namun sebaliknya bila pengelolaaannya tidak tepat pulau-pulau kecil tersebut tidak memberikan apa - apa, bahkan dapat menimbulkan kerusakan seperti pencemaran dan kerusakan ekosistem. Sebagai propinsi kepulauan, Propinsi Kepulauan Bangka Belitung perlu memprioritaskan pengembangan kawasan pulau - pulau kecil dimasa mendatang. Pembangunan pulau-pulau kecil sangat penting dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat mengingat sumberdaya yang dimilikinya sangat melimpah.
Pulau-pulau kecil pada masa yang akan datang merupakan modal dalam menjalankan roda pembangunan, karena memiliki potensi sumberdaya yang cukup besar.  Pendayagunaan sumberdaya pulau - pulau kecil harus didasarkan pada prinsip pembangunan yang berkelanjutan dan pemberdayaan masyarakat pulau.  Salah satu tantangan yang dihadapi masyarakat pesisir adalah kendala keterbatasan akses permodalan, ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), serta informasi, hal ini perlu segera diatasi agar masyarakat pesisir tidak selalu berada dalam kondisi yang memprihatinkan dan terbelakang. Pemerintah perlu untuk mulai memikirkan dan menerapkan teknologi tepat guna yang spesifik lokasi di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil agar lokasi - lokasi yang terbelakang dan jauh dari pusat kota bisa mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang signifikan baik secara aspek sosial, teknis maupun ekonomi.
Pulau – pulau kecil di Kabupaten Bangka Selatan memiliki kondisi dan karakteristik perairan yang sangat pendukung untuk dilakukan pengembangan budidaya laut (marine culture), salah satunya usaha pembesaran kerapu sistem keramba jaring apung. Ikan kerapu yang mempunyai nama dagang Groupers merupakan salah satu komoditi perikanan yang mempunyai nilai ekonomi tinggi dan peluang pasar yang luas baik domestik maupun pasar internasional, tingginya harga komoditi ini juga karena ketersedianya di perairan mulai berkurang. Budidaya ikan kerapu di Kabupaten Bangka Selatan semakin digalakkan sejalan dengan bertambahnya permintaan buyer dari luar negeri untuk melayani permintaan hotel dan restoran bertaraf internasional, disamping itu juga dalam mendukung peningkatan produksi perikanan budidaya di Kabupaten Bangka Selatan.
Dalam rangka mencapai peningkatan produksi perikanan budidaya di Kabupaten Bangka Selatan diperlukan kerja sama berbagai pihak yang terlibat mulai penyuluh perikanan, Dinas Kelautan dan Perikanan serta pelaku utama perikanannya. Diperlukan upaya pemberdayaan masyarakat dalam memanfaatkan potensi kelautan dan perikanan di wilayahnya, baik melalui kegiatan yang diselenggarakan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan seperti pengadaan unit keramba jaring apung (KJA) kerapu untuk pengembangan usaha pokdakan dan pendampingan oleh penyuluh perikanan.

Untuk lebih meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan pembudidaya ikan dalam usaha budidaya kerapu, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Bangka Selatan bekerjasama dengan Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan (BP3) Medan menyelenggarakan pelatihan budidaya kerapu  yang dilaksanakan pada tanggal 16 - 21 Juni 2016 bertempat di PPI Kecamatan Tukak Sadai dan Pulau Tinggi. Instrukstur-instruktur dari BP3 Medan dalam memberikan materi diklat dengan menggunakan metode pendidikan orang dewasa (POD), sehingga pelatihan peserta sangat antusias mengikuti diklat tersebut dari awal sampai akhir. Dalam jangka waktu kurang lebih 3-6 bulan ke depan dari pelatihan tersebut peserta akan dilakukan uji kompetensi sertifikasi pembudidaya ikan kerapu oleh BNSP, sehingga mereka akan mempunyai kemampuan daya saing yang kompetititf dan kompeten dibidang usahanya.