Penyuluh Perikanan

Penyuluh Perikanan
Pulau Tinggi

Minggu, 01 Juni 2014

Lima Barang Pengancam Kesehatan

Lima Barang Pengancam Kesehatan


Bahaya yang mengancam kesehatan ternyata ada di dalam rumah Anda sendiri. Apa saja?
Siapa sangka, barang-barang di rumah kita bisa menjadi sumber penyakit yang berbahaya bagi kesehatan. Berikut daftar barang-barang tersebut, seperti yang dikutip dari Genius Beauty.

1. Talenan kayu.
Hingga kini, benda ini masih menjadi barang yang selalu ada di dapur. Fungsinya sebagai tatakan saat memotong bahan-bahan mentah untuk di masak. Menurut John Oxford, peneliti dari Universitas London, sebuah talenan kayu dapat menyimpan ribuan bakteri penyebab penyakit. Sisa potongan makanan yang mengendap dapat membuat koloni bakteri baru dan mengendap di kayu. Bakteri tersebut akan menempel di setiap bahan makanan yang kita potong.

2. Talenan plastik.
Seringkali digunakan untuk mengganti talenan kayu yang lebih tradisional. Tak semua talenan terbuat dari plastik yang aman. Bahan plastik bisa berbahaya jika tidak sengaja terkonsumsi. Pilihlah produk talenan plastik yang menjamin keamanan plastiknya. Jika Anda tak yakin, saat talenan sudah tergores, lebih baik ganti dengan yang baru. 

3. Sikat gigi.
Peneliti dari Universitas Manchester mengungkap bahwa sebanyak 10 juta bakteri bisa berkumpul di sikat gigi. Tak hanya itu, virus penyakit dan jamur bisa berkembang biak di sana. Para peneliti menyarankan Anda untuk mengganti sikat gigi 2-3 bulan sekali.

4. Handuk.
Kondisinya kurang lebih sama dengan sikat gigi. Dan untuk menghilangkan bakteri yang berkumpul di dalamnya, perlu pemanasan hingga 90 derajat celcius.

5. Bantal.

Bakteri yang berkumpul pada bantal bisa menyebabkan gangguan pernapasan, gatal-gatal dan demam. Professor Jean Amberline, dari British Society for Allergy menyarankan untuk mengganti sarung bantal secara teratur, serta mengganti bantal setiap 2 tahun sekali.

Inilah Akibatnya jika Iblis Membentangkan Sajadah

Inilah Akibatnya jika Iblis Membentangkan Sajadah



Siang menjelang dzuhur. Salah satu Iblis ada di Masjid. Kebetulan hari itu Jum'at, saat berkumpulnya orang. Iblis sudah ada dalam Masjid. Ia tampak begitu khusyuk. Orang mulai berdatangan. Iblis menjelma menjadi ratusan bentuk & masuk dari segala penjuru, lewat jendela, pintu, ventilasi, atau masuk lewat lubang pembuangan air.
Pada setiap orang, Iblis juga masuk lewat telinga, ke dalam syaraf mata, ke dalam urat nadi, lalu menggerakkan denyut jantung setiap para jamaah yang hadir. Iblis juga menempel di setiap sajadah. “ Hai, Blis! “ , panggil Kiai, ketika baru masuk ke Masjid itu. Iblis merasa terusik : “ Kau kerjakan saja tugasmu, Kiai. Tidak perlu kau larang-larang saya. Ini hak saya untuk menganggu setiap orang dalam Masjid ini! “ , jawab Iblis ketus.
“ Ini rumah Tuhan, Blis! Tempat yang suci, Kalau kau mau ganggu, kau bisa diluar nanti! “ , Kiai mencoba mengusir.
“ Kiai, hari ini, adalah hari uji coba sistem baru “ . Kiai tercenung.
“ Saya sedang menerapkan cara baru, untuk menjerat kaummu “ .
“ Dengan apa? “
“ Dengan sajadah! “
“ Apa yang bisa kau lakukan dengan sajadah, Blis? “
“ Pertama, saya akan masuk ke setiap pemilik saham industri sajadah. Mereka akan saya jebak dengan mimpi untung besar. Sehingga, mereka akan tega memeras buruh untuk bekerja dengan upah di bawah UMR, demi keuntungan besar! “
“ Ah, itu kan memang cara lama yang sering kau pakai. Tidak ada yang baru,Blis? “
“ Bukan itu saja Kiai... “
“ Lalu? “
“ Saya juga akan masuk pada setiap desainer sajadah. Saya akan menumbuhkan gagasan, agar para desainer itu membuat sajadah yang lebar-lebar “
“ Untuk apa? “
“ Supaya, saya lebih berpeluang untuk menanamkan rasa egois di setiap kaum yang Kau pimpin, Kiai! Selain itu, Saya akan lebih leluasa, masuk dalam barisan sholat. Dengan sajadah yang lebar maka barisan shaf akan renggang. Dan saya ada dalam kerenganggan itu. Di situ Saya bisa ikut membentangkan sajadah “ .
Dialog Iblis dan Kiai sesaat terputus. Dua orang datang, dan keduanya membentangkan sajadah. Keduanya berdampingan. Salah satunya, memiliki sajadah yang lebar. Sementara, satu lagi, sajadahnya lebih kecil.
Orang yang punya sajadah lebar seenaknya saja membentangkan sajadahnya, tanpa melihat kanan-kirinya. Sementara, orang yang punya sajadah lebih kecil, tidak enak hati jika harus mendesak jamaah lain yang sudah lebih dulu datang. Tanpa berpikir panjang, pemilik sajadah kecil membentangkan saja sajadahnya, sehingga sebagian sajadah yang lebar tertutupi sepertiganya.
Keduanya masih melakukan sholat sunnah.
“ Nah, lihat itu Kiai! “ , Iblis memulai dialog lagi.
“ Yang mana? “
“ Ada dua orang yang sedang sholat sunnah itu. Mereka punya sajadah yang berbeda ukuran. Lihat sekarang, aku akan masuk diantara mereka “ .
Iblis lenyap. Ia sudah masuk ke dalam barisan shaf.
Kiai hanya memperhatikan kedua orang yang sedang melakukan sholat sunah. Kiai akan melihat kebenaran rencana yang dikatakan Iblis sebelumnya. Pemilik sajadah lebar, rukuk. Kemudian sujud. Tetapi, sembari bangun dari sujud, ia membuka sajadahya yang tertumpuk, lalu meletakkan sajadahnya di atas sajadah yang kecil. Hingga sajadah yang kecil kembali berada di bawahnya. Ia kemudian berdiri. Sementara, pemilik sajadah yang lebih kecil, melakukan hal serupa. Ia juga membuka sajadahnya, karena sajadahnya ditumpuk oleh sajadah yang lebar. Itu berjalan sampai akhir sholat.
Bahkan, pada saat sholat wajib juga, kejadian-kejadian itu beberapa kali terihat di beberapa masjid. Orang lebih memilih menjadi di atas, ketimbang menerima di bawah. Di atas sajadah, orang sudah berebut kekuasaan atas lainnya. Siapa yang memiliki sajadah lebar, maka, ia akan meletakkan sajadahnya diatas sajadah yang kecil. Sajadah sudah dijadikan Iblis sebagai pembedaan kelas.
Pemilik sajadah lebar, diindentikan sebagai para pemilik kekayaan, yang setiap saat harus lebih di atas dari pada yang lain. Dan pemilik sajadah kecil, adalah kelas bawah yang setiap saat akan selalu menjadi sub-ordinat dari orang yang berkuasa.

Di atas sajadah, Iblis telah mengajari orang supaya selalu menguasai orang lain. “ Astaghfirullahal adziiiim “ , ujar sang Kiai pelan.

6 Cara Sederhana Kurangi Stres Saat Bekerja

6 Cara Sederhana Kurangi Stres Saat Bekerja



Bekerja dapat membuat Anda stres. Sederhana saja sebabnya. Telepon tidak berhenti berdering. Rekan kerja di seberang Anda tidak berhenti bicara. Ada banyak hal yang harus dilakukan, namun waktunya terbatas.
Meski stres dengan tingkat yang wajar bisa menjadi penyemangat yang baik, stres berat dapat memengaruhi produktivitas, belum lagi kesehatan emosional dan fisik Anda.

Anda tidak dapat mengatur segala hal di lingkungan kerja, namun ada beberapa hal sederhana yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kesehatan Anda.

1. Fokus pada satu tugas

Jika Anda merasa seperti ditarik ke berbagai arah, mungkin memang itulah yang terjadi. Ketika Anda merasa sangat gelisah, fokuslah untuk menyelesaikan satu tugas terlebih dahulu. Tutup semua browser, situs internet dan semua aplikasi kecuali yang memang Anda perlukan.

Tutup email dan matikan nada dering telepon seluler. Berkonsentrasilah untuk menyelesaikan satu atau dua hal kemudian segarkan diri dan pulihkan energi Anda sambil membaca pesan yang mungkin terlewatkan.

2. Cari sinar matahari
Ketika bekerja di dalam ruangan kantor yang sama sepanjang hari, mudah untuk kehilangan sudut pandang dan email dari atasan atau berkas yang hilang dapat membuat seakan-akan saat itu adalah akhir dari dunia. Namun beberapa menit berada di luar ruangan dapat memberi Anda sudut pandang baru, membuat semua hal itu tidak seburuk kelihatannya. Sinar matahari secara ilmiah telah terbukti dapat membuat Anda lebih bahagia. Tingkat serotonin (sejenis hormon yang memberi rasa nyaman) Anda dapat meningkat saat terkena cahaya yang terang, itu sebabnya mengapa suasana hati umumnya menjadi lebih baik saat musim panas. Saat bekerja, nikmati istirahat minum kopi atau makan siang di tempat yang terdapat sinar matahari. Atau, lakukanlah jalan-jalan singkat di luar ruangan jika rasa stres tiba-tiba muncul.


3. Bersihkan tempat kerja
Sulit untuk tidak merasa tertekan ketika meja Anda dipenuhi oleh berbagai kertas, berkas dan catatan-catatan bertumpuk serta yang sengaja ditempel untuk menarik perhatian Anda. Para ahli menyarankan untuk mengawali dan mengakhiri hari Anda dengan merapikan tempat kerja. Saya juga terkadang tidak melakukannya, namun saya mencoba untuk menjaga kebersihan.

4. ‘Go green’

Memelihara tanaman di kantor atau ruangan Anda dapat mengurangi stres, meningkatkan kesehatan Anda, dan bahkan menurunkan tekanan darah. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Washington State University menemukan bahwa para partisipan di dalam sebuah laboratorium komputer kampus yang memiliki tanaman dapat bereaksi lebih cepat, sedikit stres dan lebih bisa fokus dibandingkan dengan rekan mereka yang berada di ruangan yang tidak terdapat tanaman.

5. Nikmati teh hijau

Teh hijau (minuman yang dikonsumsi paling banyak kedua di dunia setelah air) memiliki banyak manfaat kesehatan, termasuk mengurangi stres. Sebuah penelitian besar di Jepang yang menghubungkan teh hijau dengan berkurangnya tingkat stres dipublikasikan di “American Journal of Clinical Nutrition”. Teh hijau mengandung asam amino L-tanin, yang membuat tenang dan menjaga daya konsentrasi Anda. Teh hijau mengandung kafein yang cukup dan lebih ramah terhadap tubuh dibandingkan kopi.

6. Berolahraga
Tidak peduli seberapa padatnya jadwal Anda, sisihkan waktu untuk berolahraga. Olahraga yang baik dapat membantu menghilangkan stres, menjaga rutinitas dan berpikir secara jernih. Aktivitas fisik membantu tubuh Anda menghasilkan lebih banyak endorfin (sejenis hormon yang memberi rasa bahagia), untuk menjaga suasana hati Anda tetap baik bahkan ketika hari-hari terasa sulit. Presiden Obama bahkan rutin melakukan latihan kebugaran, mengandalkan olahraga untuk memperkuat hidupnya.